Sunnah yang terbaik pada saat hari kedua Syawal tidak berpuasa karena masih banyak keluarga yang datang bersilahturahmi sehingga masih banyak makanan yang harus dipersembahkan kepada keluarga.
Namun jika saat setelahnya dengan waktu yang lapang ujar Ustadz Adi Hidayat baru boleh dikerjakan untuk melakukan puasa sehingga tidak ada jamuan dan tamu yang datang untuk melakukan puasa sunnah Syawal.
Seterusnya bagaimana bagi ada yang masih berhutang puasa yang melekat pada Muslimah yang datang haidnya sehingga tidak dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan menjadi hutang Qada nya.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 184 menjelaskan jika ada sesuatu yang wajib dengan sesuatu yang bersifat sunnah pada saat Syawal adabnya dahulukan Qada walaupun masa membayarnya lebih panjang selama 11 bulan.
Namun terkadang kita tidak tahu kapan tiba ajal meskipun untuk membayar hutang Qada lebih panjang waktunya dari Syawal hingga Syaban selama 11 bulan untuk melunasi hutang tersebut.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan lebih baik kita selesaikan puasa Qadanya dahulu baru kemudian melanjutkan dengan puasa Syawal dibulan Syawal tersebut sehingga untuk menyelesaikan hutang kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Kajian Islam Ustadz Abdul Somad: Pentuan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah
Bagaimana kalau tidak cukup waktu untuk menunaikan Syawal maka kata Ustadz Adi Hidayat tanamkanlah keinginan yang kuat sehingga keinginan tersebut boleh jadi Allah SWT menurunkan pahala lebih dahulu.
Dengan niat yang sudah ada di dalam hati dan dilakukan sungguh-sungguh diharapkan nanti Allah SWT akan memberikan pahala itu lebih dulu, kemuliaan dilihat dari kebeningan niat dan hati manusianya.
Allah SWT bahkan tidak menghukum dari candaan yang dilakukan secara refleks namun jika ada niat lain dari candaan itu yang menjadikan penilaian yang diberikan oleh Allah SWT kepada umatnya.
Boleh jadi kata Ustadz Adi Hidayat meskipun tidak ada kesempatan untuk melakukannya namun niat, keinginan kuat, dan harapan sudah bernilai dimata Allah SWT kepada hati umatnya.