BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Kita telah berada di ujung bulan Ramadan. Menghadapi momen bersejarah dalam agama Islam, yakni Idulfitri.
Sering juga disebut khalayak hari kemenangan setelah kurang lebih sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Umat Islam telah mengarungi bulan penuh kesabaran dan pengorbanan dengan menjalankan ritual besar, seperti puasa, salat, dan amal ibadah lainnya. Namun, mengapa ritual ini begitu penting dan apa makna di balik Idulfitri?
Selama bulan Ramadan hingga Syawal, Allah SWT mencurahkan karunia-Nya kepada umat Islam. Ini termasuk rahmat, maghfirah, pengampunan, serta Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
BACA JUGA:Bolehkah Tidak Berpuasa Ketika Mudik Lebaran? Ini yang Dijelaskan oleh Buya Yahya
Selain itu, zakat fitrah dan pahala puasa enam hari Syawal menjadi bagian penting dari ritual ini.
Semua ini mengarah pada proses kembali ke fitrah yang suci seperti bayi yang baru dilahirkan ke dunia yang penuh dengan ujian.
Melatih kita menjadi pribadi yang beraklakul karimah seperti yang dicontohkan Baginda Nabi Muhamad SAW.
Bagi umat Islam, kembali ke fitrah berarti kembali kepada prinsip-prinsip takwa.
Dalam Alquran Surat Ali 'Imran, Allah SWT menegaskan bahwa ciri-ciri orang bertakwa termasuk dalam berinfak, baik dalam kondisi lapang maupun sempit.
Bersedekah menjadi bagian penting dari ibadah, seperti yang ditunjukkan oleh 'Aisyah Radhiallahu 'anha, istri Rasulullah SAW yang rutin bersedekah meski hanya dengan sebiji kurma.
Investasi akhirat melalui sedekah menjadi lebih berharga daripada investasi di dunia. Menafkahkan harta di jalan Allah mencakup berbagai kegiatan, seperti jihad fi sabilillah, pembangunan tempat ibadah, rumah sakit, dan lembaga sosial.
Semua ini merupakan upaya untuk memperluas karunia Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya.
BACA JUGA:Usulan Remisi Idulfitri 1445 H di Lapas Curup Didominasi WBP Kasus Pidana Umum