Untuk itu Gus Baha pun sampai sekarang terbawa ajaran dari orang tuanya tersebut hingga saat ini setiap melewati santrinya dia selalu mencari cara untuk tidak mengganggu kesenangan mereka yang sederhana.
Gus Baha mengungkapkan, "sampai saat ini keterusan kalau ada santri yang sedang guyon itu saya mau lewat jadi ngak jadi takut kalau ada kiyainya langsung diem."
Hal tersebut dilakukan oleh Gus Baha agar tidak merusak kebahagiaan dari santrinya.
Menurut Najwa Shihab, masa melihat kiyainya ngak bahagia namun ditepis oleh Gus Baha yang mengatakan mereka sungkan terhadap kiyainya.
BACA JUGA:Kajian Islam Ustadz Abdul Somad: Pentuan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah
Diceritakan oleh Gus Baha bahwa kalau bercandaan yang ada di Pondok Pesantren itu, "dipondok mbah Maimun Gus kalau soleh jangan soleh-soleh banget kenapa kalau nanti di surga bersama mbah mun ngak enak sungkan."
Langsung disambut tertawa oleh Quraish Shihab dan Najwa Shihab dalam mendengarkan kesaksian dari Gus Baha terhadap kesenangan yang ditampilkan olehnya dalam kesederhanaan.
Sehingga menurut ceritanya untuk level kesholehannya jangan setingkat dari kiyai Maimun agar nanti para sahabat dari Gus Baha dapat bercerita di surga bersama dengan dirinya, kembali tanpa sungkan dengan kiyai.
Itulah bentuk kesederhanaan dan kesenangan yang diberikan oleh Gus Baha. Itulah bercandaan di Pesantren meskipun hanya guyonan ringan ilmiah namun buat ceria.
BACA JUGA:Kajian Islam Ustadz Adi Hidayat: Lailatul Qadar Menurut Hadist Benarkah di Malam Jumat
Kemudian Gus Baha mengibaratkan dengan Nuraiman dan Abunawas sahabat nabi yang terkenal dengan guyonannya yang menarik dan selalu membuat Rasulullah SAW senyum dan tertawa.
Meskipun begitu menurut Gus Baha sederhana ringan namun membuat ceria, maka dari itu terkadang keseharian di Pondok Pesantren membuat banyak sekali bahan kesenangan yang selalu dirindukan oleh Gus Baha.
Walaupun ringan namun mendidik untuk dijadikan bahan bercandaan diantara santri begitupun pada saat antri di kamar mandi diceritakan oleh Gus Baha para santri hanya takut pada 2 orang kiyai dan Gus anaknya kiyai.
Jika ada yang didalam kamar mandi selalu menanyakan siapa itu sehingga orang didalam kamar mandi menjawab disini Gus jangan ditunggu, namun kelakarnya diluar malah menjawab ini sama kiyai.
BACA JUGA:Bahas Soal Praktik Santet Bersama Ustadz Felix, Atta Halilintar dan Mantan Dukun Ria Puspita
Keceriaan itu dalam kitab Allah yakni nanti akhirnya menikmati hal yang diperbolehkan oleh Allah SWT. Dikatakan oleh Gus Baha celakalah kita kalau menunggu bahagia dengan kemaksiatan dengan hal buruk.