Teka Teki Suku Ocu yang Dilema Masuk di Antara Suku Minangkabau atau Suku Melayu

Rabu 17-04-2024,14:55 WIB
Reporter : Hendri Saputra
Editor : Heri Aprizal

BACA JUGA:Lemea, Makanan Khas Suku Rejang Berbahan Bambu Muda Fermentasi, Lezat Sekali!

Adapun awal mula dari suku Ocu hingga saat ini masih menjadi kontroversi, dimana ada pendapat yang mengatakan kalau suku Ocu ini berasal dari Sumatera Barat dan juga masih bagian dari suku Minangkabau. 

Akan tetapi pendapat tersebut memiliki alasan sendiri dikarenakan budaya, adat istiadat, bahasa, struktur pemerintahan dan gaya bangunan memiliki kemiripan dengan budaya Minangkabau di Sumatera Barat.

Selain itu, menurut Tambo Minangkabau wilayah Kampar adalah bagian dari wilayah Minangkabau, akan tetapi pada beberapa sumber juga ada yang mengatakan kalau suku Ocu ini menganut sistem kekerabatan matrilineal seperti suku Minangkabau. 

Tetapi tidak ada satupun anak-anak dari keturunan suku Ocu ini yang mau disebut sebagai suku Minangkabau.

BACA JUGA:Menggunakan Huruf Hanggul Korea, Uniknya Suku Cia-Cia di Pedalaman Indonesia, Bahasa Wolio Terlupakan

Terdapat pendapat lainnya yang mengatakan kalau suku Ocu ini berdiri sendiri dan terpisah dari suku Minangkabau maupun suku Melayu. 

Menurut pendapat ini mengungkapkan dikarenakan adanya anggapan kalau dahulunya orang Ocu ini mempunyai kerajaannya sendiri.

Dengan ada banyaknya versi mengenai asal mula suku Ocu ini, perlu dan harus dilakukan penelitian yang lebih mendalam agar tidak muncul kontroversi yang membuat polemik antara suku Ocu dengan suku-suku lain yang ada di sekitarnya.

Pada suku Ocu ini memiliki rumah adat dengan nama Rumah Pelancangan atau rumah Lontiok yang merupakan rumah adat yang terdapat di daerah suku Kampar. 

BACA JUGA:5 Tradisi Unik Suku Sunda di Provinsi Jawa Barat yang Masih Dilaksanakan Hingga Sekarang

Untuk bentuk dari rumah Lontiok ini disebutkan berasal dari bentuk perahu, dimana hal ini tercermin dari sebutan pada bagian-bagian rumah tersebut seperti: bawah, tengah, ujung, pangkal, serta turun, naik.

Selain itu, dinding depan dan belakang dibuat miring keluar dan kaki dinding serta tutup di dinding dibuat melengkung yang bentuknya menyerupai sebuah perahu yang diletakkan di atas tiang-tiang.

Pada tradisi adat pernikahan di suku Kampar terdapat beberapa ritual yang harus dijalani oleh masyarakat adat kampar di dalam resepsi pernikahannya, antara lain:

1. Para ibu-ibu membantu memasak di rumah mempelai wanita.

Dari zaman ninik mamak terdahulu di Kabupaten Kampar, kalau ada saudara sekampung yang ingin menikah, maka keluarga dari mempelai yang hendak menikah harus memanggil para tetangga kampung untuk membantu kegiatan memasak.

Kategori :