Ketika Putri Tolak Merindu berumur 2 tahun, barulah terjadi pernikahan antara Putri Puyang Kepala Jurai dengan Putri Tenggang.
Adapun pernikahan ini terpaksa dilakukan oleh Putri Tenggang dengan Puyang Kepala Jurai.
Dikarenakan dia takut anaknya nanti akan bertanya siapa bapaknya, dan kebetulan juga Puyang Kepala Jurai ini mau bertanggungjawab atas perbuatan yang dia lakukannya.
BACA JUGA:Bermula dari Kisah Sang Putri Rindu Bulan, Begini Asal Usul Suku Pekal di Bengkulu
Tetapi dalam waktu yang lama setelah pernikahannya, belum juga memiliki anak, maka Puyang Kepala Jurai mengangkat 7 orang anak laki-laki dan diasuhnya hingga mereka bertujuh tumbuh menjadi dewasa.
Adapun 7 orang itu ialah :
1. Semidang Tungau.
2. Semidang Merigo.
3. Semidang Resam.
4. Semidang Pangi.
5. Semidang Babat.
6. Semidang Gumay.
BACA JUGA:Eksplorasi Budaya Suku Minangkabau dengan Matrilinealisme: Suku Turun dari Ibu bukan Ayah
7. Semidang Semitul.
Setelah ke 7 orang anak tersebut dewasa, barulah Puyang Kepala Jurai memiliki anak dan diberi nama Serunting.
Serunting ini merupakan adik dari Putri Tolak Merindu.