Dimana kedua senyawa ini akan menuntaskan aktivitas bakteri seperti Salmonella choleraesuis dan Pseudomonas aeruginosa.
Kandungan diklorometana juga menunjukkan efek antibakteri yang prospektif terhadap Staphylococcus aureus yang resisten terhadap Methicillin.
Ketiga jenis bakteri itu adalah penyebab utama infeksi nosokomial dan telah mengembangkan resistensi antibiotik. Hanya saha, aktivitas antibakteri dari daun tujuh jarum perlu diteliti lebih lanjut.
BACA JUGA:Antara Persaingan dan Inspirasi: Red Spark vs Timnas Indonesia
3. Antinyeri
Kandungan etanol dalam daun tujuh jarum memiliki efek antinociceptive sedang. Selain etanol ada juga kandungan heksana, diklorometana dan etil asetat.
Asal kamu tahu, antinociceptive memiliki efek analgesik opioid yang dapat meredakan nyeri. Guna menghilangkan rasa sakit yang terjadi akibat radang sendi, sakit kepala, sakit gigi, cedera, kram menstruasi dan operasi.
4. Menetralisir Racun Ular
Manfaat lain dari daun tujuh jarum ternyata diklaim sebagai penawar racun ular. Guna mencegah bahaya efek samping pada tubuh diperlukan daun tujuh jarum.
BACA JUGA:Mall Pelayanan Publik Permudah Pelayanan, Diresmikan Mendagri
Peneliti membuktikan efek penetral ekstrak etanol dalam tanaman ini terhadap aktivitas hemoragik racun ular Bothrops atrox (ular paling berbisa) pada tikus percobaan.
Sayangnya manfaat pada manusia masih butuh penelitian lebih lanjut. Sebab sementara ini penelitian baru dilakukan dengan hewan sebagai media.