Yuk Belajar Membedakan, Ini 5 Beda Nyamuk Malaria dan DBD, Supaya Tidak Salah Penanganan

Senin 29-04-2024,19:26 WIB
Reporter : Amaludin Hakim
Editor : Ana Mariyohana

Sedangkan DBD disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

 

2. Gejala

Gejala malaria meliputi demam, menggigil, nyeri otot, sakit kepala, mual, muntah dan diare. Pada kasus yang parah, dapat terjadi anemia, kerusakan organ dan koma.

BACA JUGA:Pentingnya Kesadaran Masyarakat, DLH Rejang Lebong Inventarisir Titik Pembuangan Sampah

Gejala malaria akan timbul setelah 10 hari sampai 4 minggu diserang penyakit. Kadang bahkan setelah beberapa bulan baru ketahuan. 

Selain itu, ada nyeri dada, gangguan pernapasan dan batuk ketika kamu diserang penyakit malaria

Sementara gejala DBD meliputi demam tinggi, sakit kepala yang parah (terutama di belakang mata), nyeri otot dan sendi, ruam kulit, mual, muntah dan pendarahan pada gusi, hidung atau kulit. 

BACA JUGA:Piala Thomas 2024: Ginting Juara di Partai Pertama, Fajar/Rian Tumbang Vs Thailand

Pada kasus yang parah, dapat menyebabkan sindrom syok dengue yang mengancam jiwa. Gejala pada penderita DBD ini dibagi 3 fase.

Fase pertama, kamu akan merasakan demam antara 2 - 7 hari. Disertai dengan nyeri otot dan sendi, belakang area mata terasa tidak nyaman, nyeri perut dan sakit kepala.

Fase kedua, biasanya setelah 24 -  48 jam terinfeksi. Biasanya ditandai dengan turunnya suhu tubuh.

BACA JUGA:Simak 8 Keuntungan Mengikuti PPG Prajabatan, Cetak Generasi Baru Guru Indonesia

Tapi muncul bintik merah, kondisi parah bisa terjadi pendarahan pada gusi atau mimisan. Akibat pecah pembuluh darah. 

Fase ketiga, lebih dikenal sebagai fase pemulihan. Biasanya kondisi trombosit juga berangsur mulai bertambah. 

 

Kategori :