Kinerja XL Axiata Melejit di Kuartal 1 2024, Laba Bersih Naik 168 Persen, Pendapatan Naik 12 Persen

Senin 29-04-2024,19:44 WIB
Reporter : M. Irfansyah
Editor : Ana Mariyohana

JAKARTA, RAKYATBENGKULU.COM - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) (perseroan) berhasil mengawali tahun 2024 dengan kinerja solid. 

Pada kuartal pertama (Q1) 2024 perseroan berhasil meraih total pendapatan sebesar Rp 8,44 triliun, meningkat 12% di banding periode yang sama setahun sebelumnya (YoY), EBITDA Rp 4,45 triliun, meningkat 24% YoY. 

EBITDA margin meningkat 5% YoY menjadi 52,8%, dan laba bersih setelah pajak (PAT) Rp 547 miliar, juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 168% YoY. 

BACA JUGA:Yuk Belajar Membedakan, Ini 5 Beda Nyamuk Malaria dan DBD, Supaya Tidak Salah Penanganan

Sementara itu, kontribusi pendapatan layanan data dan digital pada total pendapatan mencapai 93%.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan periode kuartal pertama (Q1) 2024 tahun ini sangat spesial. 

"Karena kami berhasil meraih pendapatan data yang positif dibandingkan kuartal sebelumnya (Q4 2023) setelah di beberapa tahun terakhir kuartal pertama biasanya datar saja," katanya. 

BACA JUGA:NI PPPK Rejang Lebong Tak Kunjung Tuntas, BKPSDM Sebut Baru Selesai 70 Persen

Pertumbuhan pendapatan data di kuartal ini tidak terlepas dari keberhasilan mereka mempertahankan harga layanan ditengah semaraknya momentum Pemilihan Umum serta Ramadan sehingga bisa meningkatkan trafik data. 

Selain itu, dengan total jumlah pelanggan berkualitas yang meningkat dari Q4 2023, yaitu 57,6 juta, mereka berhasil mendorong penggunaan layanan sehingga trafik juga meningkat sebesar 3,2% dibandingkan Q4 2023. 

"Serta 18% dibandingkan Q1 2023, sehingga pada akhirnya turut mendorong kenaikan blended ARPU (average revenue per user) menjadi Rp 44 ribu. Angka tersebut merupakan ARPU tertinggi yang pernah dicapai XL Axiata hingga saat ini.”

BACA JUGA:Judika Meriahkan HUT ke-144 Kota Curup, Pemkab Rejang Lebong Siapkan Acara Spektakuler

Dian menambahkan, pencapaian kinerja Q1 2024 juga tidak terlepas dari keberhasilan perseroan dalam mengoptimalkan penggunaan biaya operasional (OPEX). 

Termasuk menekan beban biaya-biaya operasional menjadi lebih rendah. Total biaya operasional berkurang hingga 8% dibandingkan Q4 2023. 

Kategori :