Dari perkenalan tersebut, tersangka AS sering video call dengan korban sehingga terjadilah video call yang korbannya tanpa busana.
"Dari perkenalan tersebut korban sempat datang ke Kota Pekan Baru menemui tersangka AS dan sempat berhubungan intim sebanyak tiga kali. Setelah itu korban kembali ke Rejang Lebong," terang Kasat.
Kemudian sambung Kasat, tak lama berselang waktu tersangka AS kembali meminta korban untuk datang ke Pekan Baru Riau dan tersangka mengirimkan ongkos melalui rekening bank.
Namun karena korban menolak, tersangka mengancam korban akan menyebarluaskan video call tanpa busana itu akan disebarluaskan.
''Korban menolak untuk datang kembali ke Pekan Baru Riau, sehingga video tanpa busana tersebut dikirimkan tersangka AS ke akun pribadi miliknya pada September 2023 lalu," papar Kasat Reskrim.
Tersangka AS saat dibincangi awak media mengakui bahwa perkenalannya dengan korban melalui medsos hingga sering video call dan tak jarang memperlihatkan video tanpa busana, dan memberikan uang Rp 800.000 kepada korban.
"Korban mengaku seorang janda, dan sempat datang ke Pekan Baru. Kami berhubungan layaknya suami istri. Terakhir saya minta dia untuk datang lagi, dan saya sudah berikan uang untuk ongkos keberangkatan ke Pekan Baru, namun di tolak korban," ujar tersangka.
Merasa kesal sambung AS, akhirnya video korban tanpa busana diunggah ke media sosial dengan menandai akun media sosial korban hingga viral.
"Kesal karena korban tidak mau menuruti kemauan saya, padahal sudah dikasi uang untuk ongkos ke Pekan Baru. Akhirnya video itu saya sebarkan," cerita AS.(**)