Berkat Sektor Pertanian yang Subur, Rejang Lebong Bukan Kategori Daerah Rawan Pangan
Pjs Bupati Rejang Lebong, Herwan Antoni--Badri/rakyatbengkulu.com
REJANGLEBONG, RAKYATBENGKULU.COM - Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu bukanlah daerah rawan pangan.
Dengan tanah yang subur dan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani, Rejang Lebong menjadi salah satu daerah penghasil pangan utama, seperti sayuran, padi, jagung serta berbagai komoditas perkebunan kopi dan lainnya.
Pernyataan ini disampaikan oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Rejang Lebong, Herwan Antoni.
"Daerah kita merupakan daerah pertanian dan sebagai penyedia pangan, sehingga Kabupaten Rejang Lebong ini bukanlah daerah rawan pangan," ungkap Herwan Antoni.
BACA JUGA:Pelantikan 3 Kepala OPD Kosong di Rejang Lebong Tunggu Rekomendasi Kemendagri
BACA JUGA:Sorot Dugaan Mobilisasi Kadis di Kota Bengkulu, Aktivis dan DPRD Angkat Bicara
Beberapa waktu lalu, Herwan Antoni mengikuti rapat koordinasi di tingkat pusat dan daerah, yang juga mencakup sosialisasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Produksi pertanian dan hasil bumi lainnya yang dihasilkan Kabupaten Rejang Lebong saat ini harus ditingkatkan, sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat setempat serta daerah-daerah lainnya di Provinsi Bengkulu dan luar provinsi, seperti beras, jagung, maupun jenis ubi-ubian," kata Herwan Antoni.
Untuk mendukung ketahanan pangan, sejumlah pihak di Kabupaten Rejang Lebong telah melaksanakan berbagai program, termasuk penanaman jagung yang dilakukan oleh Polres Rejang Lebong dan Kodim 0409 Rejang Lebong.
Selain itu, Pemkab Rejang Lebong bersama OPD terkait juga sedang mempersiapkan program pemberian makanan bergizi kepada anak-anak sekolah.
BACA JUGA:Pelaku Usaha di Mukomuko Dapat Mengakses 3 Jenis KUR BSI dengan Angsuran Ringan
"Melalui sosialisasi program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Kabupaten Rejang Lebong, diharapkan semua program dapat berjalan sesuai harapan, guna mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang," jelas Herwan Antoni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: