Adapun penampakan Palasik ini biasanya terlihat dengan kepala terbang terpisah tanpa tubuh.
Sementara Kuduang di dalam bahasa Minang yang memiliki arti terputus, diketahui Palasik Kuduang sangat senang mengisap ubun-ubun anak bayi sebagai tumbal.
Dalam menangkal Palasik ini agar tidak mengganggu anak bayi, maka bisa membuat jimat pelindung, dimana jimat ini terdiri dari cengkeh, kunyit, lada hitam, sirih Sinawal, bawang putih, dan juga pala.
Untuk bahan-bahan ini biasanya dibundel bersama lalu dikenakan di leher anak bayi.
BACA JUGA:Kisah Nusantara: Asal Usul Danau Lipan Kalimantan Timur
BACA JUGA:Janji Setia Dilanggar dan Berakhir tragis, Kisah Legenda Siamang Putih di Sumatera Barat
3. Siampa
Legenda hantu berikutnya ini dikenal mendiami bangunan - bangunan yang telah lama ditinggalkan dan juga pohon - pohon besar, adapu Siampa muncul sebagai sosok yang tinggi dan besar hitam dan mata merah yang tajam.
Berdasarkan cerita masyarakat setempat, Siampa ini diketahui senang menyiksa manusia dengan mencekik leher manusia pada saat tidur.
Banyak juga cerita mengenai orang-orang yang tiba-tiba terbangun dari tidur lalu tidak bisa bergerak, berbicara, dan mata mereka biasanya melotot dikarenakan tidak dapat bernapas.
4. Antu Lapiak
Selanjutnya legenda hantu di daerah Minangkabau yaitu Antu Lapiak. Diketahui Antu Lapiak ini terlihat seperti tikar yang digulung namun bukan yang bermotif, melainkan gelombang yang menyerupai tikar yang digulung.
BACA JUGA:Kisah Legenda Kebo Iwa, Asal Mula Danau Batur di Bali
Selain itu Antu Lapiak ini tinggal di sungai atau danau yang biasanya menyerang korbannya dengan cara menelan atau menenggelamkan mereka.
Antu Lapiak ini mirip seperti seseorang yang menggulung tikar dan juga jarang orang yang selamat kalau bertemu dengan hantu ini.