2. Pataka Sang Hyang Baruna
Benda Pusaka berikutnya Pataka Sang Hyang Baruna yang dibuat pada zaman Kerajaan Singasari pada abad 12 atau 13 Masehi, dan diwariskan ke Kerajaan Majapahit (Wilwatikta).
Diketahui Pataka Sang Hyang Baruna ini terbuat dari bahan tembaga dan berbentuk sebuah tombak (Tombak Pataka Nagari) dengan memiliki 2 mata tombak kembar di atas kepala dan ekor naga, Pusaka ini biasanya pataka dipasang di atas kapal yang mewakili raja atau negara.
3. Pataka Sang Padmanaba Wiranagari
Selanjunya Pataka Sang Padmanaba Wiranagari yang juga dibuat pada era Kerajaan Singasari pada abad 12-13 Masehi dan diwariskan ke Kerajaan Majapahit.
4. Pataka Sang Hyang Naga Amawabhumi
BACA JUGA:Kisah Legenda Kebo Iwa, Asal Mula Danau Batur di Bali
BACA JUGA:Tebo Sa’ang Imau Kabupaten Lebong Hutan Keramat, Tempat Legenda Manusia Harimau
Yang Terakhir Pataka Sang Hyang Naga Amawabhumi yang memiliki arti orang yang memiliki atau menguasai negara, terdapat di dalam Mukadimah Kutara Manawa atau Undang-Undang zaman kerajaan Majapahit.
Ditegaskan, semoga Sang Amawabhumi teguh hatinya di dalam menetapkan besar kecilnya denda dan jangan sampai salah, jangan sampai orang yang bertingkah salah, luput dari tindakan.
Itulah kewajiban Sang Amawabhumi, kalau beliau mengharapkan kerahayuan negaranya.
Diketahui Pataka Sang Hyang Naga Amawabhumi ini berhasil direbut kembali oleh para senopati Kerajaan Singasari setelah melakukan ekspedisi Pamalayu di Kerajaan Kediri Jayakatwang.
BACA JUGA:Sejarah Biskuit Khong Guan, Kue Legendaris di Indonesia
BACA JUGA:Kue Legendaris Nusantara: Apakah Putu Ayu Kue Tradisional Indonesia? Ini Sejarahnya!
Selain 4 Pusaka ini, masih ada benda bersejarah peninggalan Kerajaan Majapahit yang dipajang tanpa keterangan pada museum ini, dimana kebanyakan benda tersebut dibuat dengan bahan dasar perunggu.
Untuk peninggalan-peninggalan sejarah ini memang seharusnya dijaga dan dilindungi, seperti Pusaka Pataka kerajaan Majapahit yang seharusnya menjadi milik Indonesia sebagai pewarisnya.