Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang pada akhirnya menyumbat aliran darah.
Hal ini tentu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, strok, serta serangan jantung.
2. Meningkatkan peradangan
Adanya peradangan kronis dapat menjadi akar dari berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Lemak trans diketahui dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, sehingga memperburuk kondisi ini.
BACA JUGA:Tetap Makan Enak, 5 Jenis Masakan Bertepung yang Tidak Mempengaruhi Kolesterol
3. Meningkatkan berat badan
Lemak trans padat kalori dan sangat mudah disimpan sebagai lemak dalam tubuh.
Ketika mengonsumsinya dengan berlebihan, dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas.
Obesitas sendiri menjadi faktor risiko utama dari berbagai penyakit kronis.
4. Menurunkan fungsi otak
Tingginya asupan lemak trans diketahui dapat mengganggu fungsi otak dan meningkatkan risiko demensia dan alzheimer.
Ini karena lemak trans dapat mengganggu sensitivitas insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah.
Resistensi insulin yang menyebabkan penumpukan protein beta-amiloid di otak, yang merupakan ciri khas dari penyakit alzheimer.
BACA JUGA:4 Resep Kue Lezat Berbahan Tepung Beras Rendah Kolesterol
5. Meningkatkan risiko kanker