BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Organisasi kesehatan dunia, World Health Organization atau WHO baru-baru ini menggemparkan publik dengan temuannya.
WHO menemukan adanya kandungan lemak trans yang tinggi pada jajanan di Indonesia.
Sebagai informasi tambahan, WHO merekomendasikan kadar lemak trans dalam makanan kurang dari 2 gram per 100 gram total lemak.
Namun, hampir 10% produk yang disurvei mengandung kadar lemak trans melebihi rekomendasi tersebut.
Hal ini sudah pasti menjadi kabar yang mengkhawatirkan, mengingat lemak trans dapat membahayakan bagi kesehatan.
BACA JUGA:Apa Itu Lemak Jenuh? 5 Dampak Lemak Jenuh Bagi Kesehatan
Lemak trans merupakan jenis lemak jenuh yang terbentuk melalui proses hidrogenasi parsial pada minyak nabati.
Lemak trans terbentuk ketika pembuat makanan mengubah minyak cair menjadi lemak padat, seperti margarin dan mentega putih.
Proses ini memiliki tujuan untuk meningkatkan ketahanan minyak pada suhu tinggi, sehingga banyak digunakan pada makanan olahan dan gorengan.
Produsen makanan menggunakan lemak trans untuk meningkatkan rasa, tekstur, dan memperpanjang usia makanan.
Meskipun lemak trans dapat memberikan tekstur yang renyah dan rasa semakin lezat pada makanan, jika mengonsumsinya dengan berlebihan dapat membahayakan kesahatan.
Berikut ini delapan bahaya lemak trans bagi kesehatan yang telah dirangkum rakyatbengkulu.com dari berbagai sumber, simak hingga akhir.
BACA JUGA:5 Cara Mengolah Kacang Tanah Bagi Penderita Kolesterol, Tetap Bisa Makan Enak
1. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Lemak trans berpotensi meningkatkan kadar kolesterol jahat atau LDL dan menurunkan kolesterol baik atau HDL dalam darah.