BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Rejang Lebong mesti jadi jadi perhatian serius. Sebab banyak BUMDes yang kondisinya memprihatinkan.
Sebagian besar BUMDes di Rejang Lebong mati suri alias tidak aktif.
Hanya sekitar 40 persen BUMDes yang terpantau saat ini masih dalam kondisi aktif.
Tepatnya sebanyak 72 BUMDes di Rejang Lebong sudah mati suri, dan hanya 50 BUMDes yang masih aktif.
BACA JUGA:Suhu Ideal saat Menggunakan AC di Rumah, Ruangan Lebih Sejuk dan Hemat Listrik
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Rejang Lebong, Suradi Rifai, SP, M.Si menuturkan, rata-rata usaha 50 BUMDes tersebut adalah usaha pinjam pakai tenda untuk hajatan.
"Iya benar, yang aktif hanya 50 BUMDes dari 50 desa. Sisanya 72 BUMDes tidak aktif, " kata Suradi Ripai.
Disebutkan Suradi Ripai, vakumnya 72 BUMDes tersebut, karena pengurus BUMDes tidak aktif dan usaha yang dikelolanya tidak berjalan baik.
"Ini juga menjadi pekerjaan rumah untuk mengaktifkan kembali BUMDes untuk kesejahteraan dan kemajuan desa masing-masing," kata Suardi Ripai.
BACA JUGA:Viral! Film Vina Sebelum 7 Hari, Kasusnya Kembali Dibuka
Jika dikelola dengan baik, sambung Suradi Ripai, BUMDes ini mampu menyerap tenaga kerja.
Termasuk memudahkan masyarakat jika bidang usaha yang dijalankan BUMDes tersebut sesuai dengan potensi di desa masing-masing.
"Kita contohkan saja, usaha tenda yang rata-rata dikelola oleh BUMDes, bisa untuk membantu acara hajatan di desa masing-masing dengan sistem sewa. Selain bisa untuk pendapatan asli desa juga mampu menyerap tenaga kerja," terang Suradi Ripai.
Memang ada, kata Suardi Ripai, beberapa desa berharap bahwa pengurus BUMDes digaji atau atau setidaknya honor pengurus.
BACA JUGA:Sandra Dewi Kembali Jalani Pemeriksaan hingga 10 Jam, Terkait Kasus Timah yang Menjerat Suaminya