BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Sebanyak 68 komunitas adat di Bengkulu memilih Fahmi Arisandi menggantikan Def Tri Hardianto sebagai Ketua Pengurus Harian Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Bengkulu.
Fahmi Arisandi akan memimpin AMAN Bengkulu untuk periode 2024-2029. Ia terpilih dalam Musyawarah Wilayah ke-IV yang digelar di wilayah adat Komunitas Lembak Bulang, Kamis, 23 Mei 2024.
"Semoga AMAN Bengkulu selalu menjadi inspirasi dan contoh bagi pengurus daerah AMAN lainnya di nusantara," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar AMAN Rukka Sombolinggi dalam sambutannya usai melantik kepengurusan baru AMAN Bengkulu.
Menurut Rukka, kepengurusan AMAN Bengkulu untuk periode sebelumnya telah memberi banyak contoh kepada pengurus daerah AMAN lainnya yang ada di nusantara.
BACA JUGA:Tantangan Berat Shin Tae-yong Jika Timnas Lolos Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Salah satunya yang bisa dibanggakan adalah pelaksanaan Muswil ke-IV diselenggarakan di atas tanah milik komunitas adat AMAN.
"Ini kan kita minum kopi dan makan ikan dari hasil tangkapan sendiri dan buat kegiatan di atas tanah kita sendiri. Jadi banyak sekali hal yang bisa kita rayakan," kata Rukka.
Pembenahan Internal
Sementara itu, Fahmi dalam pernyataannya menyebutkan bahwa AMAN Bengkulu untuk lima tahun ke depan, akan lebih fokus dalam pembenahan internal organisasi.
Sebab menurutnya, selama periode sebelumnya secara eksternal AMAN Bengkulu telah menunjukkan banyak capaian keberhasilan.
BACA JUGA:XL Axiata Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat
"AMAN telah menjadi leading untuk beberapa kasus konflik agraria di Bengkulu. Lalu ada beberapa perda terkait masyarakat adat yang telah ditelurkan," ujar Fahmi.
"Karena itu, untuk lima tahun ke depan, yang mesti kita kerjakan bersama-sama, adalah pembenahan internal dan mengembalikan AMAN sebagai ormas," kata Fahmi.
Selain itu, lanjut Fahmi, prioritas lain yang akan dikerjakan yakni perbanyakan proses kaderisasi internal untuk mendorong banyaknya calon-calon pemimpin yang terlahir dari komunitas adat.
"Termasuk pula penguatan secara terus menerus beberapa aktivitas terkait kemandirian ekonomi masyarakat adat. Pokok-pokok inilah yang akan menjadi prioritas lima tahun ke depan," ungkap Fahmi.