Nabi Khidir membawa Syarif Hidayatullah melesat bagaikan kilat, tenggelam dalam ketidaktahuan arah, utara-barat-timur ataupun selatan.
Seketika alam menjadi gelap gulita sampai pada akhirnya sampailah ke suatu tempat yang terang benderang keduanya tiba di Gunung Mirah Wulung.
Kemudian setelah Syarif Hidayatullah muda turun dari kudanya, Nabi Khidir meninggalkan beliau sambil berpesan.
BACA JUGA:Beberapa Sejarah Qurban yang Ternyata Telah Dimulai dari Zaman Nabi Adam AS
“Kau tunggulah disini dengan sabar, nanti akan ada yang datang kepadamu, nanti akan kau lihat sendiri”
Selanjutnya selang beberapa lama setelah masa penantian, datanglah seekor burung putih keluar dari puncak gunung mendatangi Syarif Hidayatullah.
Yang kemudian membawanya naik kepuncak gunung Mirah Wulung, Syarif Hidayatullah dibawa ke Masjid Kumala.
Dan tanpa diketahui kedatangannya, terlihat Rasulullah SAW, cahayanya menyilaukan memancar menerangi alam sekelilingnya.
BACA JUGA:Menggambarkan Taubat dan Mohon Ampunan, Amalkan Dzikir Nabi Yunus Ketika Sedang Keslitan
Kemudian Syarif Hidayatullah menghambur untuk bersujud dihadapan Rasulullah SAW.
Namun bahunya segera diangkat oleh Rasulullah SAW dan bersabdan
“Nanti engkau kafir kalau menyembah sesama manusia, karena sejak awalnya sujud itu hanya kepada Allah SWT”
Syarif Hidayatullah kemudian berkata “Hamba mohon Syafaat, baiat kepada sejatinya semoga selamat dunia samppai akhirat”
BACA JUGA:Tak Sekedar Bermain Api, Tari Pepe Pepeka Ri Makka Terinspirasi dari Kisah dan Mukjizat Nabi Ibrahim
Rasulullah SAW Bersabda :
"Hai anak muda, yang akan menjadi pengganti diriku. Ingatlah kamu selalu kepada sesama hidup.