Karena pada saat itu kondisi jalur sedang tidak aman.
BACA JUGA:Salah Satu Tokoh Pendiri Kerajaan Majapahit yang Memberontak dan Berakhir Tragis
BACA JUGA:Strategi Rampas Kekuasaan dan Pelarian Raden Wijaya ke Madura, Raja Pertama Majapahit
Selain itu, Nyi Mas Ratu Nyawa juga merasakan firasat buruk karena mas kawin yang pernah diucapkan oleh Pangeran Brata Kelana ini.
Pada saat menikahi Nyi Mas Ratu Nyawa, Brata Kelana memakai mas kawin yaitu mati sabil atau mati berperang di jalan Allah.
Akan tetapi, tekad Pangeran Brata Kelana untuk pulang ke Cirebon begitu kuat.
Sehingga dia tetap pergi ke Cirebon memakai kapal didampingi oleh 2 pengawal.
BACA JUGA:Kenapa Orang-orang di Masa Kerajaan Majapahit Tidak Mempersoalkan Masalah Agama?
BACA JUGA:Beberapa Pusaka Peninggalan Kerajaan Majapahit Dikuasai Museum di Amerika, Kok Bisa?
Pada saat kapal Pangeran Brata Kelana tiba di perairan Cirebon atau tepatnya di lautan Gebang.
Kapal Pangeran Brata Kelana ini dicegat rombongan perompak.
Sehingga Pertempuran pun terjadi antara Pangeran Brata Kelana dan para kawanan perompak.
Pangeran Bratakelana yang dibantu pengawalnya melawan Bajak laut yang jumlahnya sangat banyak.
BACA JUGA:Bukan dari Majapahit, Literatur Belanda Ungkap Asal Usul Orang Lebong dari Minangkabau
Pada saat kondisi terdesak, Pangeran Brata kelana memerintahkan para pengawalnya yang tersisa untuk menjeburkan ke laut menyelamatkan diri.