BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Berdasarkan Carita Purwaka Caruban Nagari mencatat kalau Pangeran Brata Kelana ini lahir di Tahun 1489.
Diketahui Pengeran Brata Kelana ini adalah putra mahkota dari Kerajaan Cirebon.
Pangeran Brata Kelana gugur di dalam pertempuran melawan perompak di laut.
Pangeran Brata Kelana ini anak dari Sunan Gunung Jati dan istrinya Nyi Mas Rara Kafi atau Syarifah Baghdad memiliki kisah perjuangan di masa lalu.
BACA JUGA:Kisah Sunan Gunung Jati yang Bertemu Rasulullah SAW
BACA JUGA:Kenapa Sunan Kudus Melarang untuk Menyembelih Sapi Ketika Hari Raya Iduladha?
Hal ini pada saat pangeran Brata Kelana berjuang melawan perompak di laut.
Sampai pada akhirnya, Pangeran Brata Kelana ini dijuluki Pangeran Sedang Laut.
Adapun kisah pertempuran tersebut terjadi pada tahun 1511.
Berdasarkan catatan sejarah, pada saat itu Pangeran Brata Kelana ini dinikahkan dengan Nyi Mas Ratu Nyawa putri dari Sultan Fatah dari Kerajaan Demak.
BACA JUGA:Sejarah Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa yang Didirikan Anak Raja Majapahit
BACA JUGA:Sumpah Raden Fatah Setelah Melihat Patung Leluhurnya Disembah
Pangeran Brata Kelana pun tinggal di Kerajaan Demak dan diberi kekuasaan sebagai raja muda di wilayah Kabupaten Tuban.
Setelah 2 tahun tinggal di Kerajaan Demak, Pangeran Brata Kelana ini memiliki rencana pulang ke Cirebon kampung halamannya.
Akan tetapi rencananya tersebut dicegah oleh mertua dan juga istrinya.