Sersan Badri juga melihat bongkar muat 125 pucuk senapan milik GAM yang diselundupkan dari Thailand dan Malaysia.
Pada saat penyamaran dan sukses memasuki gudang persenjataan GAM.
Sersan Badri kemudian memakai kesempatan itu untuk menyabotase senjata-senjata GAM.
Alat pembidik pada senapan-senapan GAM sengaja dibengkokkan agar tembakan mereka tidak tepat sasaran.
BACA JUGA:TNI-Polri, Satpol dan BPBD, DLHK dan OPD Bersihkan Pasar dan Tanam Pohon, Antisipasi Musim Hujan
BACA JUGA:Sempat Dibakar, TNI Akan Bangun Gapura BU-Lebong
Selain itu, Sersan Badri ini juga pernah memberi bocoran pada GAM tentang gerak-gerik TNI di sana.
Bahkan, seringkali anggota TNI ini menembaki temannya sendiri itu.
Tetapi wajar saja, karena penyamaran ini hanya petinggi TNI yang tahu.
Dengan penyamaran Sersan Badri, yang merupakan seorang anggota Sandi Yudha Kopassus itu akhirnya mengetahui asal sumber keuangan GAM.
BACA JUGA:Jenderal Andika Pastikan TNI Siap Bantu Autopsi Ulang Brigadir J
BACA JUGA:6 Orang Diamankan TNI AL di Perbatasan Indonesia - Malaysia, Ini yang Ditemukan Saat Pemeriksaan
Sumber keuangan dari perdagangan ganja kering yang berasal dari Aceh Timur dan Aceh Utara.
Diketahui untuk ganja-ganja ini dikirim melalui laut memakai kapal-kapal kecil ke Malaysia.
Tidak hanya itu, pemasukan GAM juga diberikan dari perusahaan-perusahaan besar seperti Exxon Mobil, Pupuk Iskandar Muda, ASEAN Fertilizer, dan dari seluruh warga Aceh.
Setelah diberlakukan Darurat Militer tahun 2003, ruang gerak GAM ini semakin menyempit dan para petinggi GAM mulai minta perdamaian.