Diketahui Ide ini bermula pada saat Sukron ini melakukan penelitian mengenai bakau bersama salah satu seniornya, dimana pada saat itu mereka menemukan buah bakau memiliki beberapa kandungan yang sama seperti kandungan bahan bakar.
BACA JUGA:Hari Mangrove Sedunia, Lanal Bengkulu Tanam 6.000 Bibit Mangrove
BACA JUGA:Peringati Dua Dekade Gerakan APU PPT Indonesia, BRI dan PPATK Tanam 10.000 Mangrove di Bali
Berawal dari situlah ia memulai penelitian ini dan diajukan ke dalam MITC.
Adapun bahan bakar buah bakau ini mempunyai nilai ekonomis yang rendah dan bahan bakunya juga mudah didapatkan, karena ke 2 aspek inilah yang menjadi daya jual Nyxil Biodiesel berhasil menjuarai MITC.
Walaupun baru tahap penelitian laboratorium, Sukron bersama timnya optimistis untuk dapat mengembangkan ide tersebut sampai benar-benar terealisasi.
Dan para mahasiswa ini berencana mengikutkan hasil penelitian ini ke Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), mereka merasa bangga kalau penemuannya ini benar - benar diterapkan di dalam kehidupan masyarakat pesisir.
BACA JUGA:Gandeng Latun, Kemenkomarves Tinjau Rencana Lokasi Ekowisata Mangrove
BACA JUGA:Targetkan 10 Ribu Bibit Mangrove
Karena mereka ingin meminimalisasi ketergantungan masyarakat pesisir terhadap bahan bakar fosil, dengan begitu nantinya bisa menghemat cadangan minyak bumi dunia yang kian menipis.