BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Curah hujan dengan intensitas lebat yang terjadi dalam minggu ini, menandakan La Nina datang. Adanya La Nina ini, masyarakat wajib waspada bencana alam banjir dan longsor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Shalahudin menuturkan, masuk dalam cuaca ekstrem dan bisa jadi La Nina sudah datang.
Sehingga potensi terjadinya bencana alam berupa banjir, tanah longsor, kapan saja bisa terjadi.
"Ada 7 kecamatan yang masuk dalam kawasan rawan tanah longsor. Yaitu Kecamatan Sindang Dataran, Sindang Kelingi, Binduriang, Padang Ulak Tanding, kemudian Kecamatan Curup Utara, Bermani Ulu, dan Bermani Ulu Raya," terang Shalahuddin.
BACA JUGA:Setiap 3 Bulan, Dinsos Rejang Lebong Pantau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
BACA JUGA:9 Manfaat Pramuka untuk Anak, Termasuk Membantu Anak Lepas dari Gadget
Disebutkan Shalahuddin, dari 7 kecamatan itu dalam beberapa bulan belakangan telah terjadi beberapa kali longsor.
Kendati tidak memakan korban jiwa, namun sempat memutus akses jalan provinsi maupun jalan nasional.
"Kejadian bencana alam tanah longsor tersebut, terjadi pada 3 Juni 2024 di Desa Sindang Jati, Kecamatan Sindang Kelingi. Dimana kejadian itu menimbun jalan provinsi yang menghubung dengan Kecamatan Sindang Dataran," kata Shalahuddin.
Sebelumnya tanah longsor ini juga terjadi di Desa Taktoi, Kecamatan Padang Ulak Tanding, pada 3 Mei 2024.
BACA JUGA:Ayo Jadi Pahlawan Darah, Baru 2.900 Pendonor Tetap PMI Rejang Lebong: Kapan Giliranmu
BACA JUGA:Bakar Bawang Putih 1 Siung, Ikuti Langkah Ini Demam Anak Langsung Reda
Akibat kejadian akses jalan Lintas Curup-Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan terputus hingga lebih dari 7 jam.
Hal itu karena material longsornya mencapai 20 meter dengan ketebalan 5 meter.
"Jika dilihat dalam minggu ini, hampir setiap hari hujan lebat mengguyur kabupaten Rejang Lebong. Sehingga masyarakat diharapkan untuk tetap waspada banjir dan tanah longsor," imbau Shalahuddin.