BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Ampere, perusahaan kendaraan listrik terkemuka di Eropa, baru saja mengumumkan rencana ambisius mereka untuk mengintegrasikan teknologi LFP (Lithium Iron Phosphate) dengan teknologi Cell-to-Pack (CTP) dalam baterai kendaraan listrik.
Teknologi ini akan menggantikan baterai NCM (Nickel Cobalt Manganese) yang saat ini digunakan oleh Renault Group.
Berdasarkan siaran pers Renault Group yang dikutip Selasa, 2 Juli 2024, langkah ini diambil sebagai respons terhadap volatilitas pasar dan perubahan teknologi yang cepat.
Tujuan utamanya adalah mengurangi biaya kendaraan listrik dan memperluas aksesibilitas mobilitas listrik di Eropa.
BACA JUGA:Wuling Air EV Dinobatkan Sebagai Mobil Listrik Favorit Generasi Z
BACA JUGA:Mobil Listrik Neta V-II Siap Didistribusikan Juni 2024, Ini Dia Fitur Lengkapnya
Ampere berkolaborasi dengan pemasok utama mereka, yaitu LG Energy Solution dan CATL, untuk membangun rantai nilai yang terintegrasi di Eropa.
Ini bertujuan memastikan daya saing teknologi LFP bagi kendaraan yang diproduksi di Eropa.
Kerja Sama dengan LG Energy Solution dan CATL
LG Energy Solution dan CATL akan menyediakan baterai LFP bagi Ampere, yang akan melengkapi beberapa model merek Renault dan Alpine. Mereka akan memenuhi kebutuhan baterai ini hingga tahun 2030.
BACA JUGA:Kreasi Masakan Serba Sop yang Segar dan Menyehatkan, 4 Resep Ini Bisa Dicoba di Rumah
BACA JUGA:Bawaslu Panggil KPU Kota Bengkulu untuk Klarifikasi Pencatutan Nama Dukungan Calon Wali Kota
Teknologi CTP merupakan inovasi pertama di dunia untuk baterai jenis kantong.
Inovasi ini memungkinkan integrasi lebih banyak sel dalam ruang yang sama, sehingga meningkatkan jangkauan kendaraan dan mengurangi biaya produksi baterai.
Teknologi ini menghilangkan modul baterai dan mengintegrasikan sel langsung ke dalam casing, memungkinkan lebih banyak sel dalam ruang tertentu.