BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Nikita Mirzani mengenal adat Suku Baduy, sempat mau cari dukun di sana, lebih tepatnya di daerah Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
Nikita Mirzani berbincang-bincang bersama dengan Sarti yang merupakan gadis asli Baduy yang menjadi jembatan untuk para wisatawan yang datang dan mau mengenal adat Baduy.
Sarti menjelaskan beberapa adat yang ada di sana, diantaranya orang-orang Baduy kebanyakan yang asli tidak mengenyam pendidikan namun jika ingin bersekolah mereka harus keluar dari keluarga Baduy.
Dikatakan Nikita Mirzani bahwa dirinya sangat senang berada di sana lantaran baru pertama kali ketika pagi hari dia melihat awan yang biru sekali di tanah Baduy.
BACA JUGA:Ramalan Bulanan Shio Kerbau Tahun 2025! Panduan Lengkap untuk Tahun Ular Kayu
Dikatakan oleh Nikita Mirzani bahwa di sini tidak ada polusi sebagaimana berada di kota besar seperti Jakarta tempat tinggalnya sehingga membuat dirinya nyaman tinggal di sini.
"Kota itu bising ya, banyak debu. Aku pagi tadi pertama kali dalam hidup di Indonesia melihat awan sebiru itu cuman di awan Baduy nggak ada polusi, udaranya segar, tempatnya juga enak luar biasa sih," ujar Nikita Mirzani.
Kemudian Nikita Mirzani juga mengulik mengenai Sarti kenapa tidak memiliki pasangan yang di luar daerah Baduy ternyata jika perempuan asli menikah dengan orang luar maka dia tidak dianggap sebagai keluarga Baduy lagi.
"Terus kamu kenapa nggak pun mau punya pacar orang kota?" Tanya Nikita Mirzani.
Sarti pun menjawab, "Kebanyakan orang kota itu selingkuh Takutnya nanti kalau aku nikah dengan orang luar takutnya sengsara karena nggak bisa ke Baduy lagi. Karena itu susah kalaupun mau ke Baduy lagi biayanya besar nggak bayar sih tapi izin terus ngasih."
BACA JUGA:Wow! Ini Pengaruh Elemen Kayu pada Shio Kerbau di Tahun Ular Kayu 2025
Maka dari itu kebanyakan perempuan Baduy akan menikah dengan lelaki Baduy.
Ditambah lagi kepercayaan di sana ditanyai oleh Nikita Mirzani bahwa Sarti tidak mau menjelaskan secara detail agama mereka karena itu merupakan pantangan di daerah Baduy.
Mereka menjalankan kepercayaan mereka sesuai dengan apa yang mereka yakini sesuai dengan kepercayaan leluhur terhadap Tuhannya bahkan ada juga yang memiliki agama lain seperti agama Islam di daerah sana.
Di sana juga ada acara setahun tiga kali yang disebut dengan kawalu yaitu seperti puasa di balu dalam kemudian masak nasi yang nantinya akan diberikan kepada ketua adat.