Selama era kolonial Belanda, wayang kulit tetap populer dan bahkan menarik perhatian orang Eropa.
Pada masa ini, terjadi dokumentasi yang lebih sistematis tentang wayang kulit, termasuk pembuatan katalog dan penelitian oleh para peneliti Barat.
5. Era Modern
Wayang kulit terus berkembang dan tetap relevan hingga saat ini.
BACA JUGA:10 Hasil Temuan Ekskavasi Penelitian Candi Muaratakus Diserahkan ke Dinas Kebudayaan Riau
BACA JUGA:Nuansa Kebudayaan Diperkuat dalam Festival Tabut 2024, Masuk Kalender Event Nusantara
Selain sebagai hiburan, wayang kulit juga digunakan sebagai media pendidikan dan penyuluhan sosial.
Pemerintah Indonesia mengakui pentingnya wayang kulit sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan.
Saat ini, wayang kulit tidak hanya populer di Jawa.
Namun juga di daerah lain seperti Bali dan Lombok, yang masing-masing dengan ciri khas dan gaya penceritaannya sendiri.
BACA JUGA:Cagar Budaya Batu Panco Rejang Lebong, Konon Menjadi Tempat Berpanco Orang Sakti
BACA JUGA:Menelusuri Keberagaman Budaya di Sumatera: Ini Dia Suku-suku Asli Pulau Sumatera!
Pada tahun 2003, UNESCO mengakui wayang kulit sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity, dan menegaskan pentingnya seni ini dalam budaya dunia.
Nah itulah tadi sejarah wayang kulit, kesenian tradisional yang telah ada berabad - abad lamanya, semoga informasi ini bermanfaat.