SELUMA, RAKYATBENGKULU.COM - Karena merasa dirugikan secara pribadi ataupun nama desa yang ikut tercoreng setelah viralnya keluhan mahasiswa KKN dari UINFAS Bengkulu yang dinilai berat sepihak.
Riswan Efendi yang merupakan Kades Air Latak Kecamatan Seluma Barat, mendatangi Satreskrim Polres Seluma.
Dihadapan polisi, Kades ini meminta kasus ini agar cepat diusut sehingga tidak menambah panjang permasalahan.
BACA JUGA:Viral Mahasiswa KKN di Seluma Kabur, Ketua Kelompok: Diganggu Oknum Pemuda Desa
BACA JUGA:Viral Mahasiswa KKN UINFAS Kabur di Seluma, Kades Air Latak Siap Mundur
Selain itu, pada saat ini nama desa sudah tercoreng dan dicap buruk, baik di media sosial ataupun media massa.
Kades meminta solusi terbaik dari polisi untuk menghadapi kasus ini, apakah sebaiknya difasilitasi untuk berdamai ataukah bisa dilanjutkan ke ranah hukum.
"Kami tidak ingin banyak hal, cukup selesaikan permasalahan ini sehingga ke 2 belah pihak tidak ada perselisihan lagi dan nama desa tidak terus menerus menjadi sorotan. Kalau berkenan, tadi kami juga meminta agar polisi dapat membantu memfasilitasi,” ungkap Kades dikutip dari KORANRB.ID.
BACA JUGA:Tertangkap Basah Maling Handphone oleh Korban, Residivis Kasus Pencurian Kembali Ditangkap Polisi
BACA JUGA:5 Orang Luka Berat, Bus Sriwijaya dari Bengkulu Alami Lakalantas Tunggal di Pesisir Barat Lampung
Diketahui, Kades mengaku keberatan dengan keluhan mahasiswa KKN tersebut.
Karena menurutnya ada beberapa hal yang berlebihan dan terkesan pemerintah desa (Pemdes) tidak bertanggungjawab.
Padahal kejadian tersebut berlangsung secara singkat dan terkesan terburu buru.
Berdasarkan statement mahasiswa KKN yang viral di sosial media ataupun media massa.
BACA JUGA:Info Pemadaman Listrik! Besok, Sebagian Kota Bengkulu Mati Lampu, Berikut Wilayah Terdampak