MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM - Di tengah terik matahari dan hembusan angin laut yang tak henti-henti, tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan tak kenal lelah melanjutkan misi mereka.
Sudah lima hari berlalu sejak Rafki (13) dan Abi (13), dua pelajar SMP dari Desa Terutung, Kecamatan Teras Terunjam, hilang terseret ombak di Muara Telaga Biru, Kecamatan Air Dikit, Kabupaten Mukomuko.
"Hari ini pencarian memasuki hari kelima," kata Veldi Yuni Setiawan, Koordinator Pos SAR Mukomuko, dengan nada tegas namun penuh harap sebagaimana dikutip antaranews.com, Minggu, 14 Juli 2024.
Dengan penuh dedikasi, tim SAR memperluas area pencarian mereka, menggunakan "rubber boat" hingga 10 mil dari tepi laut, serta "Rigid Inflatable Boat" hingga 13 mil ke arah barat.
Kehilangan Rafki dan Abi bermula pada Rabu, 10 Juli 2024 ketika mereka bersama tujuh temannya mandi di Muara Telaga Biru, sekitar 20 kilometer dari ibukota kabupaten.
Gelombang besar yang tiba-tiba datang mengubah keceriaan menjadi tragedi, menyapu kedua anak tersebut ke laut lepas.
Pencarian ini bukan tanpa tantangan. Hari pertama hingga ketiga berjalan lancar, namun memasuki hari keempat dan kelima, cuaca buruk di pesisir pantai menjadi kendala besar.
Meskipun begitu, tim gabungan dari TNI-Polri, Basarnas, Pemerintah Kabupaten Mukomuko, dan warga setempat tetap bersemangat melanjutkan pencarian hingga siang ini.
BACA JUGA:Pilbup Mukomuko 2024: Muharamin Klaim Dapat 11 Kursi
BACA JUGA:Program Internet Gratis di Mukomuko Berlanjut, 14 Desa Ditetapkan Jadi Penerima
"Tim terus melakukan pencarian di tiga titik sepanjang Muara Telaga Biru hingga pantai abrasi," jelas Ahmad Hidayat Syah, Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko.
Pencarian tidak hanya dilakukan di laut. Tim juga menyisir Sungai Air Dikit, lokasi yang dikenal dengan populasi buayanya yang banyak.
"Berdasarkan keterangan warga setempat, Sungai Air Dikit ini banyak buaya, sehingga kami juga mencari di sana," tambah Veldi.