2. Jepang
Seni pengumpulan batu ini diperkenalkan ke Jepang melalui biksu Buddha Zen dan pengelana lainnya pada abad ke-6 hingga ke-10.
Di Jepang, seni ini berkembang menjadi Suiseki yang secara harfiah berarti batu air.
BACA JUGA:Cagar Budaya Batu Panco Rejang Lebong, Konon Menjadi Tempat Berpanco Orang Sakti
BACA JUGA:Manfaat Luar Biasa dari Batu Ruby, Dapat Memperkuat Hubungan dan Meningkatkan Kesejahteraan
Batu-batu ini biasanya dipilih karena bentuknya yang menyerupai pemandangan alam seperti gunung, pulau, atau air terjun.
Batu suiseki ini dinilai berdasarkan beberapa kriteria:
- Bentuk
Batu harus memiliki bentuk alami yang tidak diubah oleh manusia.
- Tekstur dan Pola
Tekstur batu harus halus dan alami, dengan pola atau warna yang menarik.
BACA JUGA:Situs Batu Belarik Kepahiang, Dipercayai Sekumpulan Orang Mencari Kutu yang Dikutuk Si Pahit Lidah
BACA JUGA:Bisa Memancarkan Aura si Pemakainya, Ini 7 Khasiat Batu Akik Teratai
- Ukuran
Biasanya berukuran kecil agar mudah dipajang.
- Estetika