BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Sedekah bumi lazim disebut masyarakat suku Jawa merupakan perwujudan dari ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
Kegiatan lazim digelar saat bulan Muharam atau memasuki tahun baru Islam, tak dipungkiri tradisi juga ikut mempengaruhi penyebaran Islam pada era wali songo dahulu.
Sehingga tradisi sedekah bumi tetap dilestarikan.
Seperti pada Rabu, 17 Juli 2024, Desa Karangsari Jaya Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu menggelar sedekah bumi.
BACA JUGA:Dishub Kota Bengkulu Pasang 149 Lampu PJU, Targetkan Total 305 Unit di 2024
BACA JUGA:Cocok untuk Spot Foto, Ini 4 Gurun Pasir di Indonesia yang Mirip Suasana Timur Tengah
Prosesi sedekah bumi ini dihadiri Bupati Rejang Lebong, Drs.H. Syamsul Effendi, MM, Wabup Hendra Wahyudiansyah , SH, Ketua DPRD Mahdi Husen, SH, M.Si.
Juga hadir Anggota DPRD Rejang Lebong, Hidayatullah, Kadis Pariwisata Dodi Syahdani, S.Sos, M.Si, Kadis Perpus dan Arda Dr. Zulkarnain Harahap, S.Sos, MM, dan Kepala Kesbangpol, Zulfan Efendi, SE.
Serta Camat Selupu Rejang, Meilinda, SE dan Camat Sindang Kelingi, Eliyenti serta masyarakat desa setempat.
"Sedekah bumi ini, merupakan implementasi wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas rezeki berlimpah dan saling berbagi anyar masyarakat. Termasuk mengajarkan anak-anak kita untuk saling berbagi keceriaan," kata Bupati Syamsul Efendi.
Kades Karang Jaya, Cahyo Purnomo, S.Pd, mengucapkan terima kasih kepada bupati dan seluruh pejabat yang hadir.
BACA JUGA:Mudah Direcook, Ini Resep dan Cara Membuat Pempek Pistel Anti Gagal
BACA JUGA:7 Desa di Kecamatan Maje Dapat WiFi Gratis dari Pemkab Kaur
"Apresiasi kepada sesepuh, perintis dan pejuang Desa Karang Jaya. Semoga masyarakat kita sehat dan sejahtera serta dijauhkan dari mara bahaya," ujar Kades Cahyo.
Sementara itu, Ketua Panitia Sedekah Bumi Desa Karang Jaya, Abi Kusno Ariyadi, melaporkan, rangkaian sedekah bumi ini dilaksanakan dalam 2 hari.