6 Adab Menasihati dalam Syariat Islam Agar Tidak Tersinggung, Jangan Asal Ngomong

Senin 22-07-2024,10:46 WIB
Reporter : Rizky Nova Amelia
Editor : Heri Aprizal

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Memberi nasihat pada orang lain, meski memiliki tujuan yang baik namun tidak boleh asal.

Setidaknya ada enam adab yang perlu diketahui pada saat menasihati agar tidak bikin tersinggung. 

Menasihati merupakan kewajiban sebagai seorang muslim, karena penciptaan manusia sebagai khalifah adalah amar ma’ruf nahi mungkar. 

Dan salah satu perbuatan amar ma’ruf nahi mungkar adalah dengan saling menasihati dalam kebenaran dan kebaikan. 

Setiap orang tentunya membutuhkan nasihat baik agar memiliki arah kehidupan yang lebih terarah pada kebaikan. 

BACA JUGA:Dengan Cara Elegan, Ini 7 Cara Menghadapi Orang yang Suka Merendahkan Orang Lain

Syariat Islam juga telah mengajarkan kepada umatnya agar menerapkan adab dalam menasihati seseorang. 

Adab ini memiliki tujuan agar orang yang dinasihati tidak tersinggung sehingga dapat menerima nasihat dengan penuh penerimaan. 

Dalam hadits Tamim Ad Dariy, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: 

"Agama adalah nasehat" dan para sahabat bertanya "Untuk siapa?" dan ia pun menjawab: "Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin seluruhnya" HR. Muslim.

BACA JUGA:Pilih Waktu yang Tepat, Ini 5 Bulan yang Baik untuk Menikah dalam Islam

1. Ikhlas karena Allah

Agama Islam selalu menganjurkan umatnya agar memiliki niat yang lurus dan ikhlas karena Allah ta’ala. 

Menasihati juga merupakan salah satu perbuatan baik, sehingga apabila tidak diniatkan karena Allah maka amalnya akan lewat begitu saja. 

Dengan perbuatan menasihati yang diniatkan karena Allah, harapannya amal kebaikan tersebut akan menuai pahala. 

Kategori :