6 Adab Menasihati dalam Syariat Islam Agar Tidak Tersinggung, Jangan Asal Ngomong

Senin 22-07-2024,10:46 WIB
Reporter : Rizky Nova Amelia
Editor : Heri Aprizal

Dari Umar bin Khathab, Rasulullah SAW juga bersabda,

"Sesungguhnya dalam amal perbuatan akan bergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang hanya akan mendapatkan sesuai dengan apa yang telah diniatkannya" HR.Bukhari dan Muslim.

BACA JUGA:Mendalami Nilai Keagamaan, Ini 10 Tempat Wisata Religi Islam di Indonesia yang Wajib Dikunjungi

Ikhlas juga menjadi hal utama untuk diperhatikan oleh setiap muslim sebab termasuk salah satu amal shalih. 

2. Sesuaikan dengan syari’at

Cara memberi nasihat kepada orang lain juga harus sesuai dengan syari’at agama yang telah diatur dalam hadits.

Dalam hadits dari Abu Sa'id Khudhri, Rasulullah SAW memberikan tingkatan dalam mengingkari kemungkaran.

Dan beliau bersabda :

"Dan barangsiapa dari kalian semua yang melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya.

Jika tidak bisa, maka ubah dengan lisannya.

BACA JUGA:Mengenal Sosok Wali Songo, Pembawa Cahaya Islam di Tanah Jawa

Dan jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, karena itu merupakan selemah-lemahnya iman." HR. Muslim.

Sesuai dengan hadits yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, syari’at mengajarkan cara memberi nasehat ada beberapa tahapan. 

Tahap yang pertama adalah dengan tangan, dan dalam hal ini dimaknai sebagai orang yang memiliki kekuasan tinggi yang mana harusnya dapat menegakkan keadilan. 

Tahap kedua adalah dengan lisan, yang dalam hal ini dipahami jika orang yang cukup keilmuan dan mampu menasihati dianjurkan untuk menasihati dengan lisannya. 

Pada umumnya, tahapan ini paling banyak digunakan oleh umat muslim karena menjadi tahapan yang cukup mudah dilakukan. 

Kategori :