6 Adab Menasihati dalam Syariat Islam Agar Tidak Tersinggung, Jangan Asal Ngomong

Senin 22-07-2024,10:46 WIB
Reporter : Rizky Nova Amelia
Editor : Heri Aprizal

BACA JUGA:Penyuluh Agama Diminta Kampanyekan Bahaya Judi online

Tahapan terakhir adalah dengan hati, yaitu mendoakan orang tersebut agar segera menyadari kesalahannya tersebut.

3. Menasihati dengan lembut

Ketika seseorang meminta nasihat, maka hendaknya menyambutnya dengan baik dan cara yang lemah lembut. 

Orang yang hendak memberikan nasihat juga harus mempunyai sikap yang sensitif, lembut dan mengedepankan adab dalam menyampaikan nasihat. 

Karena ada larangan untuk menghardik dan mengungkapkan kalimat yang seolah-olah memojokkan. 

Menasihati dengan sifat yang lembut akan lebih memungkinkan seseorang untuk dapat menerima nasihat tersebut dengan lapang dada. 

BACA JUGA:7 Ciri Kamu Orang yang Menyukai Kesederhanaan, Jalani Hidup Penuh Makna

4. Menasihati secara rahasia

Ini penting juga untuk diketahui, bahwa sebaik-baik nasihat adalah dilakukan secara empat mata tanpa diketahui oleh siapapun.

Bahkan jika perlu diberitahu secara rahasia. 

Imam Asy Syafi'i rahimahullah juga berkata: "Berikan nasihat kepadaku saat aku sedang sendiri. Dan jauhilah memberikan nasihat di tengah-tengah keramaian. Karena sesungguhnya nasihat di tengah manusia itu termasuk sesuatu pelecehan yang aku juga tidak suka mendengarkannya. Namun jika engkau ternyata menolak saranku, maka janganlah engkau marah saat kata-katamu nanti tidak aku turuti" (Diwan Asy Syafi 'i, hal. 55).

Sebagaimana yang juga dikatakan oleh Imam Asy-Sayfi’i rahimahullah, bahwa menasihati seseorang dalam keramaian sama saja seperti mempermalukannya. 

BACA JUGA:3 Tanaman Hias di Kamar Tidur untuk Penghilang Stres, Bisa Bikin Tidur Nyenyak dan Nyaman

5. Jangan memaksa

Meski menasihati merupakan salah satu kewajiban sebagai seorang muslim, akan tetapi memaksakan agar nasihat diterima adalah suatu keburukan. 

Kategori :