Seperti diketahui, uang tunai lebih rentan terhadap pencurian dan kehilangan.
Sementara transaksi digital dilengkapi dengan berbagai lapisan keamanan dan otentikasi dua faktor.
Tidak hanya itu, transaksi digital juga lebih mudah dilacak sehingga membantu mencegah tindak kejahatan seperti pencucian uang dan penggelapan pajak.
Namun tetap saja, transisi ke dunia tanpa uang tunai pasti menghadapi sejumlah tantangan.
Dan salah satu tantangan terbesarnya adalah inklusi finansial.
BACA JUGA:Tantangan dan Peluang Bisnis Shio Ular di Tahun 2025 - Apakah Tahun Ular Kayu Menguntungkan?
BACA JUGA:5 Cara Mudah Memelihara Kesehatan Mata di Era Digital, Kesehatan Mata Tetap Optimal
Karena tidak semua orang mempunyai akses ke teknologi yang diperlukan dalam melakukan pembayaran digital.
Beberapa negara berkembang, infrastruktur digitalnya masih terbatas dan banyak yang tidak memiliki rekening bank ataupun smartphone.
Kondisi ini tentu dapat menciptakan kesenjangan ekonomi yang lebih besar jika tidak ditangani dengan baik.
Selain itu, keamanan dan privasi data menjadi isu penting dalam dunia tanpa uang tunai ini.
Karena setiap transaksi digital pasti meninggalkan jejak data yang dapat dimanfaatkan oleh pihak ketiga, termasuk perusahaan teknologi dan pemerintah.
BACA JUGA:5 Tantangan Orangtua Membesarkan Gen Alpha yang Lahir di Era Digital
BACA JUGA:Menghapus Jejak Digital, Menghindari Masalah yang Timbul dari Jejak Digital
Kondisi ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang pengawasan dan pelanggaran privasi.
Keamanan cyber menjadi perhatian utama, karena mengingat risiko peretasan dan pencurian identitas yang dapat merugikan konsumen.