Dampak Pola Asuh Overprotektif pada Anak: Niat Baik yang Bisa Berbalik Buruk

Dampak Pola Asuh Overprotektif pada Anak: Niat Baik yang Bisa Berbalik Buruk--freepik.com
RAKYATBENGKULU.COM - Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Salah satu bentuk perhatian itu adalah dengan menjaganya sebaik mungkin dari bahaya, kegagalan, atau hal-hal yang menyakitkan.
Namun, ketika melindungi ini berubah menjadi pola asuh yang overprotektif, dampaknya justru bisa menghambat tumbuh kembang anak.
Baik secara emosional maupun sosial.
Pola asuh overprotektif adalah pola pengasuhan di mana orang tua terlalu mengontrol dan terlalu membatasi.
BACA JUGA:Kemampuan Sosial: Cara Mengajarkan Anak Etika Bertamu agar Sopan dan Disukai
BACA JUGA:Lebaran Sepi di Alun-Alun Arga Makmur, Pendapatan Pengusaha Wahana Anak Turun Drastis
Termasuk cenderung mengekang aktivitas anak demi alasan “keamanan” atau “kebaikan” anak.
Meski terlihat seperti bentuk kasih sayang, pola ini bisa membawa konsekuensi jangka panjang yang serius.
Berikut beberapa dampak yang dapat ditimbulkan.
1. Anak Kesulitan Mengembangkan Kemandirian
Anak-anak yang tumbuh dalam pola asuh overprotektif biasanya tidak terbiasa mengambil keputusan sendiri.
Orang tua yang selalu mengatur segalanya, membuat anak tidak terbiasa berpikir mandiri.
BACA JUGA:8 Permainan Sensory Play Kreatif yang Bikin Anak Betah Selama Libur Lebaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: