RAKYATBENGKULU.COM - Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) merupakan salah satu episode penting dalam sejarah Indonesia yang terjadi pada awal masa kemerdekaan.
Pemberontakan APRA ini dipimpin oleh Raymond Westerling.
Yang merupakan seorang mantan perwira tentara Belanda di tahun 1950.
Konteks Sejarah
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Indonesia memasuki periode yang penuh dengan konflik, baik internal maupun eksternal.
BACA JUGA:6 Peristiwa Bersejarah Sehari Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945
BACA JUGA:Sejarah Kemerdekaan, Insiden Hotel Yamato Simbol Perlawanan Rakyat Indonesia Menolak Agresi Belanda
Pada saat itu, Indonesia masih berjuang untuk mendapatkan pengakuan internasional.
Pada waktu yang sama, berbagai fraksi politik dan militer di dalam negeri saling bersaing untuk mendapatkan kekuasaan.
Di bulan Desember 1949, hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) menghasilkan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) oleh Belanda.
BACA JUGA:Mengenal Harimau Bali, Sejarah dan Kepunahan Akibat Ulah Manusia
BACA JUGA:Sejarah Celengan di Nusantara, Tempat Penyimpanan Uang yang Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan
RIS adalah negara federal yang terdiri dari berbagai negara bagian, salah satunya adalah Negara Pasundan di Jawa Barat.
Raymond Westerling, yang memiliki pengalaman militer di Indonesia sebagai bagian dari Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL), melihat ketidakstabilan politik dan militer di Indonesia sebagai peluang untuk memajukan ambisinya.
Pembentukan APRA