Westerling membentuk Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) dengan tujuan mempertahankan status negara federal di Indonesia, khususnya Negara Pasundan.
BACA JUGA:Wow! Ini Dia 6 Pasukan Perang Terkuat Sepanjang Sejarah
BACA JUGA:Sejarah Chocolate Chip Cookies, Kue Kering yang Ditemukan dengan Cara Tak Sengaja
Nama Ratu Adil sendiri diambil dari mitos Jawa tentang seorang pemimpin yang adil dan bijaksana.
Yang akan datang untuk membebaskan rakyat dari penindasan.
Westerling memanfaatkan mitos ini untuk mendapatkan dukungan dari rakyat yang merasa kecewa dan tidak puas dengan pemerintah pusat di Jakarta.
APRA sebagian besar terdiri dari bekas anggota KNIL dan kelompok-kelompok yang merasa tidak puas dengan pembentukan RIS.
BACA JUGA:Orang Jomon yang Merupakan Nenek Moyang Orang Jepang, Berikut Sejarah dan Kehidupan Budayanya!
BACA JUGA:Telah Ada Sejak Zaman Kolonial Belanda, Ini Sejarah Panjat Pinang di Indonesia
Westerling dan APRA juga memiliki dukungan dari beberapa elemen Belanda yang masih ingin mempertahankan pengaruhnya di Indonesia.
Serta pihak-pihak yang menentang integrasi negara-negara bagian ke dalam negara kesatuan Indonesia.
Pemberontakan APRA
Pada tanggal 23 Januari 1950, Westerling dan APRA melancarkan pemberontakan di Bandung, Jawa Barat.
Mereka menyerang markas Tentara Nasional Indonesia (TNI) di kota tersebut.
BACA JUGA:Peranan Njoo Lay Wa di Kerajaan Majapahit, Pemimpin Komunitas Tionghoa yang Terlupakan dalam Sejarah
BACA JUGA:Sejarah Perkembangan Fotografi dari Masa ke Masa, Zaman Kuno hingga Era Digital