RAKYATBENGKULU.COM - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) diminta untuk membentuk tim yang bertugas membakukan penulisan Arab Melayu (Armel).
Selain itu, diharapkan LAMR juga membuat aplikasi Armel yang berpedoman pada tata cara penulisan Armel baku tersebut.
Kesimpulan ini merupakan salah satu hasil dari Rapat Terpumpun Arab Melayu yang dilaksanakan di Mushalla As-Salam, Balai LAMR, pada Selasa 13 Agustus 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Pembentangan Benda-benda Rasulullah SAW.
BACA JUGA:Astra Motor Tumbuhkan Kesadaran Sepak Bola Indonesia, Sponsorship Bali United di Liga 1 2024/2025
BACA JUGA:Ini Dia Kandungan Sunscreen yang Ampuh Mencegah Flek Hitam, Begini Cara Pengaplikasiannya
Rapat tersebut menghadirkan pembicara seperti ahli bahasa Prof. Dr. Hasnah Faizah, peneliti Alang Rizal, dan praktisi kaligrafi Armel, M. Rafles.
Sekitar 30 orang pakar dan birokrat yang berkaitan dengan Armel turut hadir dalam rapat ini, termasuk Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (Ketum MKA) LAMR, Datuk Seri H. R. Marjohan Yusuf, dan Kepala Dinas Kebudayaan Riau, R. Yoserizal Zen.
Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, dalam pembukaan rapat tersebut menyatakan bahwa ide kegiatan ini berasal dari Datuk Seri Ulama Setia Negara Ustaz Abdul Somad (UAS).
Ulama tersebut menekankan pentingnya membahas variasi dalam penulisan Armel.
BACA JUGA:10 Tips Make Up Tahan Lama untuk Wajah Berminyak dan Berjerawat, Awet Sepanjang Hari
BACA JUGA:Keamanan Finansial: 4 Tips Menabung untuk Ibu Rumah Tangga
"Jangan cari perbedaannya, tapi kita samakan, minimal untuk Riau. LAMR bisa memfasilitasinya, juga menerapkannya ke tengah masyarakat," kata Datuk Seri Taufik, mengulangi pernyataan Datuk Seri UAS, yang disampaikan saat beliau dan sejumlah pengurus mengunjunginya beberapa waktu lalu.
Rapat ini juga menegaskan bahwa tim yang dibentuk oleh LAMR harus terdiri atas berbagai disiplin ilmu dan profesi, seperti ulama, budayawan, ahli bahasa, dan teknologi.
"Kita berharap tim tersebut sudah bisa bekerja dalam sebulan atau dua bulan ke depan," ujar Datuk Seri Taufik.
Pembentangan Benda-benda Rasulullah SAW ini dilaksanakan oleh LAMR dalam rangka memperingati hari jadi Riau, hari adat sedunia, dan hari kemerdekaan Indonesia.
BACA JUGA:Baru Lahir, Reino Barack Langsung Ajarkan Bahasa Jepang pada Baby R
BACA JUGA:Ini Alasan Aisyahrani Panggil Bayi Syahrini dengan Sebutan Baby Mochi
Acara ini berlangsung dari tanggal 9 hingga 18 Agustus, diiringi oleh sembilan kegiatan lainnya. LAMR bermitra dengan Istana Al-Qur'an, Al-Fatih, Yayasan Artefak, dan Pero.
Semua benda yang dipamerkan telah tersertifikasi dan berasal dari berbagai tempat seperti Malaysia, Brunei, Madinah, dan Jordania.
Di antara benda tersebut adalah janggut, rambut, darah bekam, telapak kaki, tongkat, dan panah. Pengunjung tidak dikenakan biaya untuk melihat pameran ini.