BACA JUGA:Perlu Tahu! Ini Ciri-ciri dan Dampak Jamur Fusarium Oxysporum pada Tanaman Kelapa Sawit
BACA JUGA:5 Faktor Penyebab Pucuk Busuk pada Tanaman Kelapa Sawit, Ketahui Juga Cara Pengendaliannya di Sini
Saat ini mahal dan besok bisa saja langsung turun.
Kalau nanti terjadi perubahan harga beli sawit di Mukomuko maka akan langsung diinformasikan kepada masyarakat melalui kelompok tani.
Baik adanya kenaikan harga ataupun harga sawit turun.
BACA JUGA:4 Gejala Penyakit Busuk Pangkal Batang pada Tanaman Kelapa Sawit dan Cara Penanganannya
BACA JUGA:6 Penyebab dan Cara Mengatasi Tanda Buah Sawit Banyak Duri, Mempengaruhi Kualitas!
“Kita akan pantau dan melihat harga pasaran CPO, saat ini juga belum ada penumpukan buah sawit di pabrik, Kondisi itu sangat memungkinkan harga sawit bisa naik kembali," katanya.
Disampaikan Ramli pemilik RAM sawit atau toke sawit Kecamatan Kota Mukomuko menceritakan saat ini produksi buah sawit dari petani tidak stabil.
Dimana hal ini mulai terjadi semenjak jarang turun hujan dari beberapa waktu yang lalu.
BACA JUGA:6 Penyebab Hasil Tandan Buah Sawit Menurun, Begini Solusi Mengatasinya
BACA JUGA:Jangan Dianggap Sepele, Ini 6 Tujuan Pruning pada Tanaman Kelapa Sawit dan Manfaat Utamanya
Biasanya setiap hari bisa menampung sawit petani hingga 12 sampai 16 ton.
Namun saat ini mencari 10 ton saja sudah susah, paling banyak 8 ton dalam 1 hari mengirim TBS sawit ke pabrik.
“Harga kembali turun Rp80 per kg, dengan suasana buah masih susah dicari, dan keluhan ini tidak hanya disampaikan 1 petani, tapi seluruhnya dan sudah berlangsung lama,” ungkapnya.
Keadaan seperti ini sudah pasti mempengaruhi pemasukan, namun bagaimana lagi hal ini memang terjadi karena faktor cuaca sangat mempengaruhi produksi buah.