RAKYATBENGKULU.COM – Dalam sebuah ceramah, Buya Yahya mendapatkan pertanyaan sensitif dari salah satu jemaahnya terkait masalah rumah tangga, "Haruskah pasangan yang selingkuh dan berzina tetap dipertahankan?"
Menanggapi pertanyaan tersebut, Buya Yahya menjelaskan bahwa mempertahankan pasangan yang berselingkuh atau berzina merupakan tugas yang mulia jika hati masih mampu untuk mendidik dan memaafkan.
"Sakit hati itu manusiawi, namun jika ada cinta dan komitmen, lebih baik membuat kesepakatan dan mendidik pasangan yang bersalah, asalkan ada tanda-tanda penyesalan," ujarnya.
Menurut Buya Yahya, sebelum memutuskan untuk kembali kepada pasangan yang telah berselingkuh, sangat penting untuk memastikan bahwa pasangan tersebut benar-benar menyesali perbuatannya.
BACA JUGA:Manfaat Mandi Rempah untuk Kecantikan Kulit Wanita | Rahasia Alami Wajib Coba
BACA JUGA:Mandi Rempah Tradisional vs Modern: Pilih Mana yang Cocok untuk Wanita?
Jika tidak ada tanda penyesalan, lebih baik untuk meninggalkannya daripada menyiksa diri sendiri.
"Jika pasangan menunjukkan penyesalan, sambutlah niatnya untuk bertaubat," tambahnya.
Buya Yahya menekankan bahwa memaafkan dan menerima kembali pasangan yang bersalah adalah mulia, tetapi hanya jika seseorang benar-benar mampu menahan emosi dan sakit hati.
"Terimalah pasangan kembali jika Anda benar-benar mampu. Namun, jika tidak bisa menahan amarah, lebih baik jangan dipaksakan," tegasnya.
BACA JUGA:Dokter Boyke Ungkap Penyebab KDRT dan Perselingkuhan dalam Rumah Tangga
BACA JUGA:Ria SW Napak Tilas Van Gogh, Mencintai Paris dari Sisi Lain
Jika memilih untuk tetap bersama, penting untuk siap secara mental dan mampu menahan emosi dalam jangka panjang.
Buya Yahya juga menyarankan untuk tidak mengungkapkan alasan sebenarnya di balik permasalahan tersebut.
"Lebih baik bicara tanpa harus bercerita, tidak perlu disebutkan sebabnya," katanya.