Buya Yahya memberikan dua pilihan, pertama, mencoba menolong pasangan yang bersalah untuk bertaubat.
BACA JUGA:Ingatkan Hebatnya Bengkulu, Gabungan Komunitas Gelar Upacara HUT RI di Rumah Pengasingan Bung Karno
Kedua, jika tidak mampu menahan emosi, ambil keputusan untuk berpisah dengan baik-baik, tanpa mempermalukan pasangan di depan anak-anak atau orang lain.
"Jika tidak bisa menahan emosi, berpisahlah dengan baik, jangan mengungkapkan sebabnya," pesannya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga hubungan yang baik meski telah berpisah.
"Wahai istri atau suami yang berpisah, ajari anak-anak untuk tetap menghormati orang tuanya. Jangan ajarkan permusuhan, karena itu akan membuat anak durhaka," ungkap Buya Yahya.
BACA JUGA:Sejarah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Indonesia, Digagas Sosok Pahlawan Ini
BACA JUGA:Siapa Pengibar Bendera Merah Putih Pertama pada Kemerdekaan Indonesia? Ini Sosoknya
Menurut ajaran Islam, perpisahan yang baik harus menutupi aib masing-masing pasangan, terutama di hadapan anak-anak.
"Perpisahan yang baik menurut Islam adalah yang tetap saling menghargai, menutupi aib satu sama lain, dan tidak melibatkan anak-anak dalam permusuhan," jelasnya.
Buya Yahya menegaskan bahwa jika seseorang tidak mampu memaafkan pasangan yang berselingkuh, bercerai atau berpisah adalah pilihan yang sah.
"Jika seorang istri menemukan suaminya berselingkuh dan berzina, dia tidak berdosa jika memilih untuk bercerai. Begitu pula sebaliknya," tutupnya.
BACA JUGA:Unik! Ibu-ibu RT 15 Bumi Ayu Kota Bengkulu Kompak Laksanakan Upacara HUT ke-79 RI
Penjelasan ini disampaikan Buya Yahya melalui akun YouTube Al-Bahjah TV, memberikan panduan bagi pasangan suami istri yang menghadapi cobaan dalam pernikahan mereka.