Namun, menurut penelitian modern menunjukkan jika pola asuh yang terlalu ketat dan tanpa ruang dialog justru dapat mengurangi kreativitas, rasa percaya diri, dan kesehatan mental anak.
Saat ini, orang tua banyak melakukan pendekatan yang lebih demokratis dan penuh kasih dengan anaknya.
Di mana anak akan diajak berdialog dan memahami konsekuensi tindakan mereka, dan lebih disarankan.
2. Menggunakan Hukuman Fisik
Zaman dulu, banyak orang tua yang percaya bahwa hukuman fisik seperti memukul atau mencubit merupakan cara yang sangat efektif untuk mendisiplinkan anak.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa hukuman fisik hanya dapat menyebabkan trauma, agresi, dan adanya masalah perilaku jangka panjang.
BACA JUGA:Minum Kopi atau Sarapan Dulu? Ini Waktu Terbaik untuk Menikmati Secangkir Kopi
BACA JUGA: Belajar Parenting dari Orangtua di Belanda, Ini 5 Hal yang Sering Dilakukan pada Anak
Orang tua sekarang, banyak melakukan pendekatan disiplin positif, seperti memberikan konsekuensi logis dan mengajarkan pemecahan masalah.
Dan ini diketahui lebih efektif dalam jangka panjang.
3. Fokus pada Nilai Akademis Saja
Zaman dulu, orang tua sering kali hanya fokus pada prestasi akademis anak dan sering mengabaikan perkembangan keterampilan sosial dan emosional anak.
Pola asuh sekarang sangat penting untuk menyadari jika kecerdasan emosional anak dan keterampilan sosialnya sama penting dengan kecerdasan intelektual.
Sebaiknya orang tua mendukung anak dalam mengembangkan empati, kerjasama, dan keterampilan komunikasi.
BACA JUGA:Toxic Parenting, Kenali Ciri-Ciri Pola Asuh Orangtua Narsis
BACA JUGA:Tips Parenting! Cara Mudah Mengatasi Anak Rewel di Malam Hari