Kelenjar apokrin cenderung akan mulai berfungsi saat masa pubertas dan berhubungan dengan folikel rambut di ketiak dan selangkangan.
Awalnya, kelenjar apokrin mengeluarkan keringat kental yang kaya protein dan tidak berbau.
Namun, saat bakteri mulai memecah banyak protein, ini akan menghasilkan molekul berbau yang menyebabkan bau badan.
1. Stres dan keringat berlebih
Stres dan kecemasan pada seseorang diketahui dapat menyebabkan bau badan akibat keringat berlebih.
Tidak hanya stres, keringat yang berlebihan juga bisa terjadi akibat kondisi bernama hiperhidrosis.
Berdasarkan penelitian bertajuk Hyperhidrosis dan Stres yang dipublikasikan di Springer Nature, menyebutkan jika hiperhidrosis dan stres saling berkaitan.
BACA JUGA:Punya Masalah Bau Badan? Manfaatkan 7 Jenis Daun Ini, Terbukti Ampuh
BACA JUGA:5 Kebiasaan yang Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi, Termasuk Kurang Minum Air
Penelitian juga menjelaskan jika hiperhidrosis sering didiagnosis pada orang dengan masalah kesehatan mental.
Seperti kecemasan sosial yang akan menyebabkan keringat berlebih dan bau badan.
2. Konsumsi makanan tertentu
Makanan yang dikonsumsi setiap hari dapat menyebabkan perubahan bau badan yang bersifat sementara dan secara tiba-tiba.
Misalnya saja mengonsumsi asparagus, maka bau makanan ini akan hilang begitu tubuh sudah melakukan metabolisme.
Beberapa penelitian menyebutkan jika pria yang mengonsumsi makanan sehat seperti buah-buahan dan sayur-sayuran memiliki keringat yang tidak berbau, meski mereka banyak berkeringat.
BACA JUGA:6 Cara Mengatasi Virus Daun Kuning pada Tanaman Cabai Merah