Mengunjungi Sentra Kewirausahaan Unib, Peluang Ekonomi di Lingkungan Akademik

Selasa 03-09-2024,22:13 WIB
Reporter : Dian Artika
Editor : Heri Aprizal

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Sentra Kewirausahaan Universitas Bengkulu (Unib) bantu mewujudkan perekonomian di lingkungan akademik.

Salah satu peluang ekonomi yang  berada di lingkungan akademik, khususnya FISIP adalah kantin yang sudah ada sejak tahun 1998 hingga sekarang.

Berkat adanya sentra kewirausahaan di kampus Unib ini ternyata menjadi ladang pencarian bagi sebagian orang.

Dalam sistematis pembagiannya, pihak kantin hanya perlu menyetorkan biaya sebesar Rp4 juta kepada pihak kampus untuk biaya lokasi, bangunan, IPL, dan sebagainya.

BACA JUGA:Pembangunan Infrastruktur Dasar Batch I IKN Selesai Tahun Ini, Kementerian PUPR Tuntaskan Tahap II Tahun Depan

BACA JUGA:Harga TBS Sawit Bengkulu September 2024 Turun ke Rp2.600 per Kilogram

Feedback yang akan didapatkan oleh pihak kantin seperti bangunan kantin, listrik, kebersihan, hingga bangku tempat duduk. 

Sentra Kewirausahaan ini sudah ada sejak lama, dahulu para penyewa hanya menyetorkan biaya sebesar Rp1.250.000 dalam setahun, namun semakin berkembang semakin naik sesuai dengan perkembangan zaman.

Siapa sangka dari berdagang kecil-kecilan di Sentra Kewirausahaan Unib ini bisa menciptakan omzet hingga puluhan juta rupiah per bulan.

Natia Putri Nilam Sari sebagai pengusaha kantin mengatakan, modal per hari dalam membeli semua bahan masakan dan minuman hanya sekitar Rp1 juta, namun dari modal tersebut dapat menghasilkan omzet hingga Rp2 juta.


Salah satu peluang ekonomi yang berada di lingkungan akademik, khususnya FISIP adalah kantin yang sudah ada sejak tahun 1998 hingga sekarang.--Dian Artika/rakyatbengkulu.com

BACA JUGA:Lampaui Target dan Rencana, Progres Pembangunan IKN Sangat Positif

BACA JUGA:Pelaku UKM Bengkulu Didorong Miliki Izin Usaha untuk Akses Kredit Usaha Rakyat

Hal ini juga membantu membuka ladang pekerjaan bagi sebagian orang. Saat ini kantin ini memiliki karyawan sebanyak 3 orang yang digaji per hari sekitar Rp50 ribu - Rp60 ribu, tergantung keadaan kantin ramai atau tidak. 

"Berdagang di kantin ini sudah menjadi mata pencarian pokok keluarganya sejak tahun 1998 hingga sekarang dan alhamdulilah sudah sangat dapat membantu perekonomian kami," kata Natia, Senin, 2 September 2024.

Kategori :