Tisu basah dengan penggunaan sekali pakai umumnya terbuat dari kertas tisu yang dicampur dengan cairan yang diformulasikan khusus, sehingga lembut dan aman untuk kulit bayi.
Namun, cairan tersebut ternyata tidak cukup dalam menghilangkan kotoran dan mencegah pertumbuhan bakteri ataupun jamur pada kulit bayi.
Itulah mengapa beberapa merek tisu basah menambahkan alkohol atau sabun untuk meningkatkan efektivitasnya.
Nah, pada sebagian bayi, penggunaan bahan-bahan kimia tambahan tersebut akan meningkatkan risiko terjadinya reaksi alergi atau iritasi.
BACA JUGA:Mengatasi Dampak Perceraian Orang Tua: Kesehatan Mental Anak di Tengah Rasa Cemas dan Depresi
BACA JUGA:Polisi Tangkap Ayah dan Anak Tersangka Penusukan di Warung Tuak Bengkulu
Ada beberapa gejala iritasi atau alergi yang mungkin dialami oleh bayi setelah penggunaan tisu basah meliputi:
- Ruam merah
- Lecet
- Gatal-gatal
- Penebalan kulit
- Kulit bersisik
- Bengkak
BACA JUGA:Maksimalkan Cakupan Imunisasi Anak di Rejang Lebong, PIN Polio Diperpanjang
BACA JUGA:Shio yang Paling Terdampak Karena Kehilangan Rekan Kerja di Tahun Ular Kayu 2025
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul di jari tangan, area kelamin, dan bokong, atau pada bagian tubuh yang baru saja dibersihkan menggunakan tisu basah.