Pada bagian belakang meriam terdapat ukiran tangan dengan simbol Figa, yaitu ibu jari yang diapit oleh jari telunjuk dan jari tengah.
Simbol ini dalam budaya Portugis dan Eropa Selatan melambangkan keberuntungan, namun juga memiliki makna kesuburan dan proteksi dari roh jahat.
BACA JUGA:Kisah Li Ching-Yuen, Pria Tiongkok yang Diduga Hidup Lebih dari 200 Tahun
BACA JUGA:Kisah Yasuke, Samurai Hitam yang Disangka Dewa Oleh Orang Jepang
4. Dibuat dari Peleburan Meriam Lain
Uniknya, meriam Si Jagur dibuat dari peleburan 14 meriam kecil lainnya.
Yang menggambarkan bahwa senjata ini menggabungkan kekuatan dari senjata-senjata kecil menjadi satu senjata yang lebih besar.
5. Persembahan Kesuburan
Selain dianggap sebagai senjata, masyarakat Batavia di zaman kolonial mempercayai bahwa meriam ini memiliki kekuatan magis, terutama yang berkaitan dengan kesuburan.
BACA JUGA:Kisah Merpati Berpangkat Letnan, Turut Membantu di Masa Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
BACA JUGA:Kisah Tirto Utomo, Pelopor Air Minum Dalam Kemasan Pertama di Indonesia
Wanita yang sulit mendapatkan keturunan diyakini bisa berdoa atau memegang meriam ini untuk mendapatkan keberuntungan dalam hal kesuburan.
Sejarah Meriam Si Jagur
Setelah dibawa oleh Belanda ke Batavia, meriam ini ditempatkan di pelataran benteng kota sebagai salah satu alat pertahanan.
Meriam ini menjadi saksi sejarah atas berbagai pertempuran yang terjadi di Batavia selama masa kolonial.
Si Jagur sempat mengalami perpindahan tempat beberapa kali, namun akhirnya ditempatkan di Museum Fatahillah dan menjadi daya tarik wisata sejarah hingga sekarang.