3. Mata Pencaharian
Suku Aeta dikenal sebagai pemburu-pengumpul dan petani subsisten.
Mereka sering menggunakan teknik bercocok tanam tradisional, seperti berpindah-pindah lokasi bercocok tanam (slash-and-burn farming).
Selain itu, mereka juga menghasilkan kerajinan tangan, seperti anyaman dari daun pandan dan produk berbahan bambu.
BACA JUGA:Ini Suku Tertua di Nusantara, Salah Satunya Ada yang Berumur 1 Jutaan Tahun
BACA JUGA:Gelang Kapuru Suku Baduy untuk Penolak Balak, Bagus Dipakaikan pada Wanita Hamil
4. Hubungan dengan Alam
Suku Aeta memiliki hubungan yang erat dengan alam.
Mereka memercayai bahwa segala sesuatu di alam memiliki jiwa dan sangat menghormati lingkungan mereka.
Pengetahuan tentang tanaman obat dan teknik berburu diwariskan secara turun-temurun, dan mereka sangat ahli dalam menavigasi hutan.
5. Perubahan Sosial dan Tantangan
Seiring berjalannya waktu, banyak suku Aeta yang mengalami tekanan dari modernisasi dan perkembangan infrastruktur.
BACA JUGA:Kawalu, Tradisi Adat Suku Baduy Tutup Akses Pengunjung hingga 3 Bulan
BACA JUGA:8 Fakta Suku Baduy yang Tak Diketahui Orang Luar, Salah Satunya Perihal Jodoh
Banyak yang terpaksa meninggalkan cara hidup tradisional mereka dan berpindah ke daerah perkotaan untuk mencari pekerjaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada upaya untuk mengakui hak-hak suku Aeta dan meningkatkan kondisi kehidupan mereka, termasuk akses pendidikan dan kesehatan.