3. Pengurangan Jejak Karbon dari Event
MotoGP nggak cuma fokus pada kendaraan, tapi juga pada bagaimana event mereka dijalankan.
Dari transportasi tim, penonton, hingga pengelolaan limbah di sirkuit, semuanya sedang diperhitungkan untuk mengurangi jejak karbon.
Beberapa sirkuit bahkan sudah berkomitmen untuk menggunakan energi terbarukan dalam operasional mereka.
Misalnya, tenaga surya atau angin mulai diterapkan untuk menyalakan lampu dan peralatan di sekitar sirkuit.
Bahkan, ada juga upaya untuk mendaur ulang limbah yang dihasilkan selama balapan, seperti ban dan bahan lain.
4. Edukasi Penonton dan Penggemar
MotoGP nggak cuma mau berubah dari dalam, tapi juga mengajak penggemarnya untuk ikut terlibat.
Lewat berbagai kampanye dan program edukasi, MotoGP berusaha meningkatkan kesadaran penonton tentang pentingnya keberlanjutan.
Ini termasuk mengajak penonton untuk lebih sadar dalam memilih transportasi menuju sirkuit, mendukung produk ramah lingkungan, dan mengurangi sampah selama acara berlangsung.
Tantangan yang Dihadapi
BACA JUGA:Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Tingkatkan Pengawasan untuk Cegah Cacar Monyet
BACA JUGA:Cara Deteksi Dini Serangan Stroke dan Langkah-langkah Penanganannya
Meskipun begitu, nggak bisa dipungkiri kalau langkah menuju keberlanjutan ini punya tantangannya sendiri.
Salah satu yang terbesar adalah bagaimana mengubah persepsi penggemar yang sudah terbiasa dengan suara bising dan aroma bahan bakar fosil.
Bagi banyak orang, suara knalpot motor adalah bagian dari daya tarik MotoGP.