Memberikan jeda pada tubuh untuk memproses gula akan mengurangi risiko lonjakan gula darah.
5. Konsumsi Protein atau Lemak Sehat
Konsumsi protein atau lemak sehat seperti kacang-kacangan, alpukat, atau yoghurt tanpa pemanis.
Protein dan lemak sehat membantu menstabilkan kadar gula darah dan memperlambat pencernaan gula.
BACA JUGA:Terkuak! Ini Dia Fungsi Gula dalam Adukan Semen, Salah Satunya Sebagai Retarder
BACA JUGA:8 Jenis Beras yang Ada di Indonesia, Ketahui Juga Masing-masing Keunggulannya
Sehingga tubuh memiliki waktu lebih lama untuk memprosesnya.
Protein dan lemak tidak menyebabkan lonjakan gula darah seperti karbohidrat sederhana atau gula.
Mengonsumsi mereka setelah makan gula membantu menyeimbangkan kadar energi dan mencegah rasa lapar yang sering muncul setelah lonjakan gula darah.
6. Istirahat yang Cukup
Tidur atau istirahat yang cukup sangat penting setelah tubuh bekerja keras memproses gula berlebihan.
BACA JUGA:10 Tanda Tubuh Mengalami Terlalu Banyak Konsumsi Gula
BACA JUGA:7 Manfaat Mengonsumsi Bawang Putih Panggang, Salah Satunya Mengatur Kadar Gula Darah
Kelelahan sering kali muncul setelah lonjakan gula darah, jadi tidur yang cukup akan membantu tubuh pulih dan memperbaiki metabolisme.
Kurang tidur dapat meningkatkan keinginan untuk makanan manis dan memperburuk metabolisme glukosa.
Setelah mengonsumsi banyak gula, istirahat yang cukup membantu tubuh mengatur kembali kadar insulin dan meningkatkan kontrol gula darah.
Dengan menerapkan tips ini, kamu bisa mengurangi dampak negatif dari asupan gula yang berlebihan serta menjaga keseimbangan metabolisme tubuh agar tetap sehat.