BACA JUGA:Penuh Makna, HUT ke-56 TP. Sriwijaya Bengkulu Diawali Ziarah dan Beragam Lomba
BACA JUGA:Resep Asinan Buah ala Chef Rudy Choirudin: Segar dan Nikmat
Jika surat keputusan tanggap darurat telah diterbitkan oleh Pjs Bupati, maka nantinya dokumen tersebut akan dikirimkan kepada BWSS agar mereka bisa menggunakan dana yang tersedia untuk penanganan masalah ini.
Apriansyah juga menambahkan, berdasarkan hasil kajian dari BWSS, sudah ada kejelasan bahwa situasi ini memang layak untuk ditanganai secara darurat.
"Setelah bupati menyetujui pernyataan tanggap darurat, maka proses selanjutnya akan dimulai," ungkapnya.
Namun, ia mencatat bahwa untuk menandatangani hasil kajian ini, diperlukan tiga pejabat dari BWSS, dan saat ini baru satu yang telah menandatangani, sementara dua lainnya akan segera menyusul.
BACA JUGA:4 Bahan Alami untuk Menghilangkan Noda Membandel pada Pakaian, Salah Satunya Garam
BACA JUGA:Tips Cuci Pakaian Agar Terhindar dari Bau Apek Saat Musim Hujan Seperti di Bengkulu
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Ruri Irwandi, menjelaskan bahwa ada 14 rumah lainnya di sekitar lokasi longsor yang juga berada dalam keadaan terancam.
"Jarak rumah tersebut dengan tebing longsor hanya sekitar satu meter. Meskipun rumah-rumah ini masih dihuni oleh pemiliknya, kami sangat mengimbau agar mereka tetap waspada, terutama dengan kondisi cuaca saat ini yang menunjukkan intensitas hujan yang tinggi," pungkas Ruri.
Situasi ini tentunya menjadi perhatian banyak pihak, mengingat risiko yang dihadapi oleh warga yang tinggal di sekitar kawasan yang rawan longsor.
BACA JUGA:Potret Roger Danuarta Umroh Bersama Cut Meyriska dan Anak-Anak, Momen Spiritual yang Mengharukan
BACA JUGA:10 Manfaat Mengonsumsi Oyong, Rendah Kalori dan Kaya Nutrisi untuk Kesehatan
Penanganan darurat yang cepat dan tepat sangat diperlukan untuk mencegah jatuhnya korban dan kerugian lebih lanjut.
Diharapkan, dengan adanya rekomendasi dari BWSS dan dukungan dari Pemkab Mukomuko, langkah-langkah yang diperlukan dapat segera dilaksanakan demi keselamatan masyarakat.
Kesigapan masyarakat juga sangat penting dalam menghadapi potensi bencana, sehingga kewaspadaan dan kerjasama dari semua pihak menjadi kunci utama dalam penanganan situasi ini.