RAKYATBENGKULU.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal ketiga tahun 2024.
Emiten perbankan dengan kode saham BBRI ini berhasil membukukan kenaikan laba bersih yang signifikan, didukung oleh peningkatan kredit UMKM serta pengelolaan aset yang lebih efisien.
Dari laporan keuangan terbaru yang dirilis BRI, laba bersih perseroan tumbuh sebesar 12% year-on-year (YoY) menjadi Rp 45,8 triliun.
Peningkatan ini dipicu oleh ekspansi kredit, terutama di segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang merupakan core business BRI.
BACA JUGA:APBN 2025: Depok Dapat Rp1,8 Triliun, Berikut Rincian Alokasi Dana
BACA JUGA:BRI SAPA Gencar Edukasi Cashless
Hingga akhir September 2024, total penyaluran kredit BRI mencapai Rp 1.250 triliun, dengan 80% di antaranya disalurkan kepada sektor UMKM.
Saham BRI saat ini menjadi salah satu saham paforit para investor, termasuk investor lokal di kota Lubuklinggau.
Ardiansyah salah satu trader asal Kota Lubuklinggau yang berkecimpung di dunia investasi mengungkapkan, saham BBRI menjadi salah satu saham jangkar yang sampai saat ini masih ia pegang.
"Setidaknya saham BBRI ini memberikan deviden cukup besar jika dibanding saham perbankan lainnya. Untuk deviden yield mencapai 6,46 persen, sedangkan untuk ratio kapital gain cukup stabil selalu alami kenaikan," bebernya.
BACA JUGA:Kemenkeu Rilis Rp1,4 Triliun untuk APBD Bogor 2025: Proyek Fisik dan Lainnya
BACA JUGA:Dengan Brimo Mudahkan Transaksi, Pembayaran Tiket Hingga Top Up E Wallet
Ia mengatakan tanggal 24 maret 2024, saham BBRI telah mengeluarkan deviden sebesar Rp235/saham.
Ini menjadi keuntungan tersendiri bagi pemegang saham BBRI, karena pembagian deviden BBRI terus alami peningkatan, jika dibandingkan di tahun 2022, pembagian deviden BBRI hanya berkisar Rp174/lembar.
"Jika punya 1000 lot saham BBRI, setiap tahun dari Deviden saja, kita bisa dapat keuntungan bersih Rp23,5 juta. Belum ditambah keuntungan deviden yield maupun kapital gain," jelasnya.